Duduklah sejenak!
Sekadar melepas penat, dengan secangkir kopi yang terasa nikmat
Hidup ini hanya sesaat, sudah seharusnya bahagia itu kita buat
Merenungi masa yang telah lalu untuk memperbaiki hari yang saat ini dijalani
Mengingat hal yang dulu m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa hari ke belakang aku sedang mendengarkan lagu mesin waktu dari Budi Doremi. Entah kenapa, rasanya seperti related aja dengan yang sedang aku alami saat ini.
Mungkin ini tidak menggambarkan hidupku secara umum, tapi gambaran dari kisah asmaraku saat ini.
Bertahan dengan ketidakpastian, hanya status belaka tanpa ada komunikasi apa-apa.
Tak ada yang ingin memulai pembicaraan, entah untuk memperbaiki atau untuk mengakhiri.
Namun, jika melihat ke belakang penyebab dari semua ini memang rumit. Tak ingin melulu menyalahkan diri sendiri, tapi diri ini merasa sangat terbebani.
Jika hanya dilihat dari sudut pandang ku mungkin aku lah orang yang paling tersakiti, tapi nyatanya ada sudut pandang mu yang tak bisa ku abaikan begitu.
Mungkin jika diberi kesempatan bicara aku akan merelakan, meskipun itu menyulitkan. Jika itu keinginanmu tentu akan aku lakukan.
Namun, jika kamu meminta bertahan mungkin aku akan tetap di sini menunggumu memberikan hal kepastian.
Setidaknya bicara lah, apapun keputusanmu pasti aku terima.
