👠 Buket Jodoh? 👠

19.7K 4.6K 1.2K
                                    

🎼TERNYATA HANYA KAMU
Ayo dengerin lagu ini pas baca, serius deh ini sangat ngena kalau pake lagu 👌😁

Absen dulu yerobun!!!

Seneng gak gue up lagi?

Seneng gak gue up lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Egin mode nyeleneh;

Gaudi merapikan kemeja yang dikenakannya, meski ini adalah hari untuknya menyerahkan surat pengunduran diri, Gaudi harus tetap terlihat rapi seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaudi merapikan kemeja yang dikenakannya, meski ini adalah hari untuknya menyerahkan surat pengunduran diri, Gaudi harus tetap terlihat rapi seperti biasanya.

Ia masih sempat termenung memegang id cardnya, pekerjaan yang susah payah ia dapatkan selama tujuh tahun ini akhirnya ia lepas juga. Berat? Itu pasti. Tapi akan jauh lebih berat jika Gaudi bertahan di sana setelah apa yang ia alami tempo hari.

Gaudi membuka pintu kamarnya, mendapati sepasang kaki di depannya. Itu kaki milik Egin. Bocah itu berdiri mengunyah permen karet.

"Kamu ngapain?" Gaudi perhatikan Egin sudah berpakaian rapi, tak biasanya, bocah itu kan jam segini biasa masih koloran.

Egin nyengir menyambut Gaudi. "Pake nanya lagi mau ngapain, hari ini Mbak mau resign kan? Bareng lah, sekalian aja, saya juga mau ketemu Kak Ragas sebentar."

"Oh." Gaudi menjawab sekenanya.

"Mau naik mobil saya aja biar cepet lewat jalan tol?" tawar Egin tapi Gaudi jawab dengan gelengan kepala.

"Kamu sendiri aja, saya mau naik bus." Gaudi berjalan menuju halte, ia hanya ingin berkendara dengan bus yang biasa ditumpanginya menuju tempat kerja sebagai perpisahan pada rutinitas yang ia jalani tujuh tahun belakangan ini.

Gaudi pikir Egin memilih naik mobil pribadi, tapi saat berdiri memegangi pegangan di bus, ia mendapati Egin yang juga sudah berdiri di sampingnya bersama kerumunan penumpang lain.

Egin tersenyum mengedipkan satu matanya. Gaudi langsung memalingkan wajah. Bukan karena jijik seperti biasanya, ia justru melakukan itu karena sudah merasakan hal lain. Ia malu dan secara bersamaan ingin tersenyum padahal Egin cuma diam mengedipkan mata padanya.

My "Minyak Telon" Hubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang