1

3.1K 35 1
                                    

"Nala Zoe"

"sayaa!!"

Nala pun mengangkat tangan nya tinggi tinggi sambil tersenyum.

"wah, seperti biasa ya, selalu semangat."

"iya dongg, kalau engga semangat nanti kena marah bundaa"

- Nala POV -

Hai Haii, kenalin aku Nala Zoeee, anak nya Daddy John and Bunda Veronica!!

"loh kok beda panggilan nya?"
"loh? kenapa beda manggil nya?"

oh jelas dong, kan itu ibu tiri hehe.. tapi untungnya baik, aku bersyukur sii, kadang juga kayak bab*i dia tuh. suka ngambil uang nya Nana yang di tabungan. Tapi sekarang udah engga soalnya Dad John langsung marahin, terus Bunda di skidipapapapapppppp, terus sekarang bunda Nana hamil tuaa.. hehe, Nana ga pingin jadi kakak..

doain ya gais, dede nya ga jadi keluar.
(bisikan)

oh iya, aku udah kelas 12 lohh, pasti kalian udah lulus.. ih Nana sedih jadinya, Nana kan pingin lulus juga biar bisa bobok seenaknya..

teman aku ada 3!! satunya Al, Satunya Valdo, terus satu lagi.. kalau ga salah nama ya itu Vio, hehe maaf ya yang terakhir agak lupa, soalnya baru gabung pas udah kelas 12.

Kalau di gabung nanti jadinya NAVV keren ga keren ga keren gaa, ga sih.

dah ah, laper, mau makan dulu.

- AUTHOR POV -

jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, sedangkan Nala masih tertidur lelap karena mimpinya yang begitu indah.

walaupun hari ini adalah hari senin, Nala tidak peduli dengan hal itu ia lebih memperdulikan tidur nya dari pada pelajaran yang tidak penting baginya.

Veronica pun membuka pintu nya dan melihat sang anak tiri masih tertidur lelap, merasa kasihan dengan Nala karena kemarin ia menemaninya membuat kue sampai pukul setengah satu pagi, belum lagi ia juga mengerjakan tugas tugas yang menumpuk karena jarang masuk. akhirnya Veronica tidak jadi membangunkan nya dan izin kpd wali kelas Nala.

jangan di tanya kenapa Nala jarang masuk sekolah.

Nala tidak akan masuk sekolah jika ia tidak menyukai pelajaran tersebut atau guru yang mengajarnya. tapi kali ini tidak masuk karena kelelahan.

🐻

"bunda! Bella mana?"
"Kok nanya ke bunda sayang? bunda kan jarang main sama Bella karena alergi"
"ish! tapi iya juga sih, hiks.. Bella.."

Nala masih mencari keberadaan Bella , sudah 10 menit mengelilingi rumah, namun hasilnya tetap sama.

belum ketemu.

Nala pun menuju ke halaman depan rumah nya. di depan ada ayunan khusus Nala, tidak boleh ada yang menyentuh nya kecuali izin sama Nala.

"Bella kemana sih, aku capek tau.."

Gguk Gguk !!

"eh.."

Nala menoleh karah kanan, dan terlihat Bella sedang bermain dengan seekor anak kucing yang mungkin bisa disebut tak terawat.

Sedikit terkejut, Nala mendekat kearah kucing itu dan mengelusnya dengan lembut.

"jangan gigit Nala ya.. Nala takut sama kucing soalnya.."

Nala yang tak tega melihat kucing itu langsung ia bawa ke dalam rumah.

"bunda.. "
"yes honey?" jawab Veronica namun pandangan nya tetap pada handphone.
"lihat apa yang di bawa Nala.."
"astaga.. kucing siapa sayang?"
"nda tau, Bella yang bawa kesini, kita rawat ya?? Nala mau ajak dia ke rumah sakit hewan biar sembuh.."
"sama siapa sayang? nanti kalau hilang gimana?"

Nala menggeleng dan tersenyum.

"Nala kesana sama kak jeje!"
"Jeffrey maksud mu?"
"iyaa.. hehe, kan dia lagi libur"
"jangan sayang, dia habis pulang dari australia loh, ngurus bisnis nya.."
"yahh.. yaudah deh"

Nala menaruh kucing itu di depan nya dan mengelus lembut.

"Maaf ya ucing.. Nana nda bisa anterin kamu berobat, belum ada yang anterin Nana.."

Nala pun meneteskan air matanya karena tak sanggup melihat sang kucing penuh luka.

"untung ya Bella nda gigit kamu.."
"Bella golden ini emang terbaik"

Nala mencium Bella dan tersenyum. sang Bunda hanya bisa menahan tawa karena sifat Nala.

"bunda panggilin dokter nya Bella ya?"
"emang dia bisa? kan Bella anjing, sedangkan dia kucing" ucap Nala sambil membersihkan ingusnya.
"Sayang, dia itu multifungsi."
"maksud nya??" Nala bingung sekarang.
"iyaa, dia itu bisa jadi dokter hewan maupun dokter umum. eh iya ngga sih, bunda lupa nyebut nya"
"ish! mangkanya sekolah"
"heh, kurang ajar"

Nala hanya tersenyum miris saat melihat sang Bunda melotot.

"yaudah ih panggilin dokter nya"

🐻

"kucing nya saya bawa ke rumah selama seminggu ya?"
"huum.. pulang pulang harus sehat yaa ucing.."

Nala mengelus kucing itu sambil tersenyum, ia pun menatap dokter prib nya itu dan menahan air matanya

"kok nangis?"
"nda tega.."
"hadeh."
"ih kok gitu si kak nathan.."
"suka suka saya."

Jonathan atau bisa di sebut dengan Nathan,
ia lah dokter pribadi keluarga Nala, bisa menjadi Dokter Hewan maupun untuk Kesehatan (gatau nyebut nya apa, asli lupa mulu guee).

"udah sana pulang!"
"ngusir?"
"iya! biar cepet sembuh kucing aku!!"

Nathan hanya bisa memasang muka datar lalu mengangguk, berdiri secara perlahan lalu membawa pet cargo dan pergi setelah berpamitan dengan Veronica.

"udah sayang jangan nangis lagi, kan kucingnya udah sama kak Nathan.."

Nala hanya bisa mengangguk pasrah, ia menatap bunda nya dan tersenyum, walaupun mata sudah sembab dan hidung merah.

"kok bunda pake masker? oh ya lupa alergi bulu hewan"

"Nala, kamu masih muda loh sayang.."













TBC

hai, pa kabs? kalo ada typo mohon maaf lahir batin ya bund.

Personal DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang