2. Desiderio

2.1K 141 22
                                    

"Kamu tau mengapa kamu di panggil kesini?"

Jisung mengangguk mendengar pertanyaan yang di lontarkan kepala sekolah nya.

"Apa itu benar?" Jisung kembali mengangguk. Ia tidak menyangkal karena itu memang benar.

Berita buruk seperti ini sudah sering Jisung dapatkan. Menjual diri ke Jaemin, menjadi jalang di club, mabuk mabukan, suka membully, berita tidak benar itu selalu ada. Dan biasanya Jisung akan menyangkal semua itu. Karena ia tidak pernah melakukan hal itu.

Namun kali ini ia tidak menyangkal, karena ia memang melakukan hal tersebut.

Kepala sekolah tampak memijit pelipisnya lelah, "Park Jisung, jika kamu terus terusan seperti ini, kamu bisa membuat nama sekolah menjadi buruk. Kamu ketua OSIS, seharusnya kamu memberikan contoh yang baik untuk murid murid yang lain."

"Maaf pak." Hanya itu perkataan yang keluar dari bibir Jisung.

Sang kepala sekolah tampak menghela nafas lelah, "Kamu tetap harus di hukum. Lari keliling lapangan sepuluh kali."

Jisung hanya bisa mengangguk lesu, tanpa berniat membantah. Setelah berpamitan Jisung melangkah kan kakinya keluar dari ruang kepala sekolah. Berjalan menuju lapangan outdoor disekolah nya.

"10 kali..." Gumam nya ketika melihat lapangan luas itu.

Jisung itu tidak suka lari, terlalu melelahkan dan buang buang tenaga. Dan sekarang ia harus berlari mengelilingi lapangan yang begitu luas sepuluh kali? Di tengah matahari yang sedang terik teriknya pula. Apakah kakinya tidak akan copot karena kelelahan? Itu lah yang ada dipikiran Park Jisung.

Ingin kabur namun lagi lagi ia mengingat jabatannya sebagai ketua OSIS. Jika tau seperti ini lebih baik ia tidak ikut mencalonkan diri dulu. Ia jadi tidak bisa bebas melakukan banyak hal. Karena ia selalu di tuntut menjadi teladan yang baik agar bisa memberikan contoh yang baik pada murid yang lainnya.

"Semangat Park Jisung!"

Jisung memulai hukumannya. Berlari mengelilingi lapangan.

1 putaran berjalan dengan lancar.

2 putaran berjalan dengan lancar.

3 sampai 5 putaran, Jisung kini berhenti karena kelelahan.

Ia memegang lututnya sembari mengatur nafasnya yang terengah.

"Omo! Ketua OSIS kita sedang di hukum."

"Hahaha terima lah itu, dia pantas mendapatkannya."

"Hanya lari keliling lapangan? Ck, itu kurang untuk lelaki murahan seperti dia."

"Berapa putaran? 10? 20? Atau 30? Aku berharap 50 kali agar dia jera dan memilih pindah sekolah."

Bisikan bisikan serta tawa mengejek mulai terdengar. Cuaca yang sedang panas semakin Jisung rasakan mendengar suara suara menyebalkan itu.

Jisung mendecih, ia memilih abai dan melanjutkan hukumannya.

"Apa mereka tidak ada pekerjaan lain selain mengomentari hidup orang?" Gumam Jisung sembari terus berlari. Matanya melirik sekeliling lapangan yang cukup ramai. Dan kebanyakan dari mereka membicarakannya.

"Wah, aku tidak menyangka aku sepopuler ini." Jisung tersenyum tipis.

Ia tentu sadar ia populer karena Jaemin. Jika saja Jaemin tidak menyukai nya, atau mendekati nya. Ia mungkin hanya di kenal sebagai ketua OSIS, dan tidak akan sepopuler ini.

Meski begitu Jisung sama sekali tidak menyukai kepopuleran nya. Setiap hari mendapatkan kata kata menyakitkan, di komentari bahkan di benci setiap melakukan kesalahan kecil.

DESIDERIO🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang