3. Desiderio

986 81 11
                                    

Dua tahun lalu...

Sekolah negeri yang cukup terkenal di Seoul itu kini ramai dipenuhi oleh wajah-wajah baru. Tentu saja. Sekarang adalah awal semester baru. Dan sekolah tersebut menjadi salah satu incaran para murid-murid yang baru saja lulus dari bangku SMP.

Banyak orang tua yang datang berbondong-bondong untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah tersebut. Tentu saja banyak yang ingin masuk ke sekolah tersebut. Selain karena termasuk sekolah negeri. Fasilitas dan kemewahan sekolah tersebut menjadi alasan lain.

Sekolah tersebut memiliki fasilitas lengkap. Kantin dan lapangan yang luas dengan banyak prestasi yang didapat dari akademik hingga non akademik. Dan setelah pendaftaran yang telah dibuka selama satu bulan kemarin. Sekolah tersebut kini mendapatkan 176 siswa baru yang akan menduduki bangku kelas sepuluh.

Para siswa yang beruntung karena dapat diterima disekolah tersebut. Salah satunya Jisung. Lelaki manis yang berhasil masuk sekolah tersebut dengan jalur beasiswa.

176 siswa itu diwajibkan mengikuti MPLS; masa pengenalan lingkungan sekolah, sebelum resmi menjadi murid sekolah tersebut. MPLS dijalankan selama tiga hari. Dan dua hari sudah berlalu. Semua berjalan lancar.

Sekarang adalah hari ketiga, atau hari terakhir mpls. Semua kegiatan dari pagi hingga menjelang siang berjalan dengan lancar. Dan kini mereka tengah di penghujung kegiatan. Sebagai penutupan mpls, para siswa siswi itu kini tengah melakukan upacara penutupan.

Ditengah hari yang sedang terik teriknya. Mereka berbaris dilapangan luas itu. Para anggota OSIS sengaja menguji para siswa siswi tersebut sehingga mereka tidak menggunakan lapangan indoor.

Tak banyak murid yang pingsan akibat tidak kuat menahan panas. Namun hal itu sama sekali tidak membuat para anggota OSIS itu iba.

Beberapa saat upacara berjalan dengan lancar. Sampai teriakan dari salah satu anggota OSIS memotong suara kepala sekolah yang tengah memberi amanat.

"Baris didepan!"

OSIS lelaki yang tidak Jisung ketahui namanya --lupa-- itu berucap dengan lantang. Mendorong tiga orang siswa dengan seragam SMP yang sama. Sudah dipastikan mereka sebelumnya satu sekolah.

Jisung hanya memperhatikan ketika OSIS tadi menghampiri kepala sekolah kemudian mengucapkan beberapa kata yang tak dapat didengarnya. Kepala sekolah tampak mengangguk lalu melanjutkan pembicaraannya, hanya sebentar lalu kemudian menyingkir.

Upacara kembali berlanjut. Sampai tiba dibagian pembubaran barisan. Sang MC justru berucap;

"Pengumuman, pengumuman!"

Hal itu sontak mengundang desahan kesal semua murid. Termasuk Jisung, yang sudah benar-benar kepanasan. Terlebih ia baris paling depan.

"Oke semuanya, masih di tempat kalian." Ketua OSIS angkat suara, mengambil mic yang menganggur itu kemudian berjalan menghampiri tiga murid yang tadi diseret salah satu anggota OSIS.

"Kalian lihat mereka, baru MPLS namun sudah membolos. Seragam tidak dimasukkan, tidak memakai dasi, bahkan name tag pun tidak dipakai."

Jisung berdecak kesal mendengar ocehan ketua OSIS yang kini tengah memberikan siraman rohani kepada tiga siswa itu.

"Lama-lama in aja." Dumelnya, menatap kesal tiga siswa itu satu persatu.

Dan ketika matanya menatap siswa paling ujung kiri, tatapannya bertemu dengan siswa tersebut. Disaat kedua temannya menunduk mendengarkan ceramah dari ketua OSIS. Siswa itu justru tengah menatapnya dengan senyum anehnya.

Alis Jisung mengernyit, balas menatap lelaki itu dengan tatapan bertanya. Namun dia malah tersenyum semakin lebar.

"Tidak jelas." Gumamnya sembari membuang pandangannya kearah lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESIDERIO🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang