2. kehidupan yang berubah.

4 0 0
                                    

Elusan seseorang di pipi.membuat wanita yang sedang tertidur terusik.beberapa kali wanita itu menyingkirkan tangan seseorang yang mengelus pipinya tapi lagi dan lagi tangan itu merayap di pipinya kembali.karena kesal tidurnya diganggu wanita itu membuka mata nya perlahan .

Alangka terkejutnya ia ketika membuka mata. Ia melihat seorang pria telanjang dada.

"Kaka ngapai dikamar aku?, hah."Arga menatap ana bingung.

"Kamar kamu? Ini kamar aku sayang,tapi sekarang kamar ini milik kita."ana yang mendengarkan ucapan Arga langsung mengedarkan pandangan keseluruhan kamar berharap yang Arga ucapkan salah ternyata benar ini bukan kamarnya.

Seketika wajah ana berubah sedih tak percaya dengan semua ini ia pikir kejadian kemarin hanya mimpi belakang tapi....

"Berarti kejadian kemarin bukan mimpi belakang?dan sekarang kita suami istri?."Arga yang melihat mata ana siap menjatuhkan air matanya.arga benar benar tak tega tapi mau gimana lagi  ia sangat menginginkan ana.

"Iya , kemarin kita menikah karena kamu harus menggantikan Bella yang kabur dari pernikahannya , ana."jelas Arga membuat air mata yang ia tahan akhirnya lolos begitu saja.

"Ana , please do not cry."Arga benar benar tidak sanggup melihat ana menangis.

"Ak...hiks....u."isakan ana terhenti karena ketukan pintu.

Tok!!!
Tok!!!

"Arga , ana.kalian sudah bangun?jika sudah segeralah turun untuk makan ya , sayang."Arga yang mengenali suara mama nya langsung menengok kearah pintu.

"Iya , mami dulu aja Arga dan ana akan makan diluar , mi."ucap Arga sambil melihat keara ana

ana yang mendengar ucapan Arga seketika membulatkan matanya dan menggeleng tidak setuju.

"Oh begitu. Yasuda mama kebawa ya , ga."pamit mama Mayang.

Suara Mayang tidak terdengar lagi pertanda sudah pergi.

"Maksud Kaka apasi?pokoknya aku gak mau makan diluar"ana merebahkan tubuhnya kembali.dengan posisi membelakangi Arga.

"Iya udah gak papa.tapi aku panggilin pelayan untuk mengantar kesini ya?kamu harus makan, sayang."suara Arga benar benar lembut tapi suara itu hanya ia keluarkan pada ana.

Ana tetap diam ia benar benar tidak lapar . Dan masih shock dengan situasi saat ini , karena keberadaan seseorang disaat ia bangun itu begitu asing . jika ia dirumahnya tidak ada yang memberikan perhatian seperti Arga walaupun kecil tapi bagi ana ini sangat langkah dan juga ia berusaha untuk tidak tertarik pada Arga yang nantinya membuat ia menyesal.

"Gak usah kak , Kaka mandi aja trus berangkat kerja. Gak usah mikirin aku , aku gak papa ko.aku udah biasa gak sarapan----"suara ana pelan tapi masih bisa Arga dengar dan membuat otot otot disekitar wajah Arga sampe keluar pertanda ia marah.

"Kamu sekarang istri aku , ana aku gak akan membiarkan istri aku kelaparan seperti yang dilakukan oleh "keluarganya"tegas Arga mengucapkan kata keluarga.

Ia benar benar tidak menyukai keluarga ana.apalagi sikap Tante ize benar benar pilih kasih , dan ia menyaksikan hal tesebut sewaktu masih pacaran dengan bella nth tapi ia juga sakit ketika melihat ana diperlakukan seperti itu.

"Kita akan tetap makan diluar!!dan sekarang aku mau mandi tapi ingat sehabis aku mandi kamu juga harus mandi"Arga menyingkirkan selimut dari tubuh nya dan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.

Ana yang mendengar pintu kamar mandi tertutup langsung membuka matanya dan melihat kamar mandi yang tertutup.

Lalu memutuskan untuk bangun dan menyiapkan jas Arga karena itu kewajibannya sebagai seorang istri.

Ketika sampai di walk in close milik Arga ana benar benar dibuat takjuk.karena ruangan itu begitu besar.

Dan ada baju wanita juga disana yang ia tau itu bukan baju nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan ada baju wanita juga disana yang ia tau itu bukan baju nya.

Ana yang masih berfikir baju siapa itu tiba tiba terkejut ketika sebuah tangan melingkar di pinggang ramping nya dan ia juga merasa punggung nya terasa basah.

Suara serak seseorang membuat ana yang sedang bertanya tanya dalam hati pun seketika sadar orang yang memeluk dirinya adalah sang suami.siapa lagi kalo bukan arga.

"Kamu kenapa disini? , sayang kupikir kau kabur karena saat aku keluar kau tidak ada dikasur"ucap Arga masih menaruh dagunya di tengkuk ana tak lupa bibir sexy Arga yang maju karena sedang kesal.

Ana yang mendengar ucapan Arga yang sangat lucu menurutnya ingin tertawa tapi takut Arga marah.

Ana pun memutar tubuh nya menghadap Arga dan membuat Arga menegakkan kepalanya tapi tidak dengan tanganya yang masih nyaman di pinggang ana.

Tangan ana pun memegang pipi Arga yang mulus , putih dan dingin karena habis mandi.

"Aku tadi berniat mengambilkan kakak baju tapi aku malah terpana sama tempat ini"elusan tangan ana dipunya membuat Arga mematung tak percaya dan keterdiaman Arga membuat ana berfikir kalo Arga marah karena ia masuk kesini tanpa izinya.

Tangan ana perlahan turun beserta tatapan ana yang melihat kelantai.

"Aku minta maaf kalo aku masuk kesini gak minta izin dulu sama Kaka ta--tapi aku hanya ingin menjalani kewajiban aku sebagai istri udah itu aja ko"suara pelan tapi Arga yakin pasti ana sedang menahan tangis karena suara ana bergetar tapi Arga tetap diam ingin mendengar apa yang akan ana ucapkan selanjutnya.

Tapi bukan melanjutkan ucapanya ana malah melangkahkan kakinya kearah pintu membuat mata Arga melotot tapi buru buru Arga memegang tangan ana.

"Hy , tunggu kamu mau kemana? Ana dengerin Kaka, kaka gak marah ko sama kamu"ana belum juga membalikan badanya dan malah menarik tanganya dari Arga. Tapi kekuatan Arga jauh lebih kuat jadi tidak bisa terlepas begitu saja.

"Sayang , tolong dengarkan Kaka dulu"mohon Arga sampai Arga rela duduk tanganya terus memegang ana.

Ana yang menyadari Arga duduk langsung membalikan badannya alangkah terkejutnya ana ketika melihat Arga menangis.

"Kak , Kaka kenapa---- kenapa Kaka yang minta maaf sama aku , harusnya aku yang minta maaf sama kaka.yaudh sekarang Kaka bangun gak baik begini kak"ucap ana berusaha membangunkan Arga tapi sang pemilik tubuh tak mau.

"Gak sebelum kamu janji sama aku bakal milihin baju buat aku"ana yang mendengarkan permintaan Arga hanya tersenyum.

"Oke, aku janji jadi sekarang bangun ya , baby"setelah mengatakan hal memalukan itu ana langsung kabur menuju tempat kemeja . Sedangkan Arga diam dengan mulut terbuka dan pipi memerah seakan patung yang tak bernyawa , Arga yang tersadar dari nama panggilan ana tiba tiba tersenyum , dan menyubit tangan nya sendiri dan sakit berati dia tidak mimpi , ana memanggilnya dengan sebutan baby, ia pun berdiri dan menyusul ana yang sedang memilikan kemeja untuknya....

Ana harus dihukum karena membuatnya salting seperti orang gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

obsession with you (on going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang