jadian?

342 42 5
                                    

Iren pagi-pagi buta sudah bertamu di rumah Livy. Karena desakan Livy,terpaksa Iren mau untuk menemui gadis itu di rumahnya. Padahal liburan sekolah begini Iren paling malas pergi kemana-mana. Makan tidur makan tidur. Begitulah kerjaannya sehari-hari.

BRUG!!!

Iren langsung membanting tubuhnya ke kasur,tepat di samping Livy yang sedang terbaring.

"Lo bayar waktu gue yang terbuang sia-sia ini!" Dumel Iren.

"Gue bayar deh!"
"Pakai dimsum bibi,gimana?"

Seketika mata Iren membulat. Kedengarannya enak juga makan dimsum kesukaannya.

"Boleh juga tuh!"

"Udah beres,lo tenang aja."

Iren pun meringis,yang tadinya bete kini wajahnya nampak sumringah.

"By the way,ngapain suruh gue kesini?"

Livy langsung terduduk,menghadapkan tubuhnya kepada Iren. Ekspresi wajahnya langsung berubah. Nampak sumringah dan bersemangat.

"Kenapa lo? Cengar cengir begitu?" Iren heran dengan sikap Livy. Malahan kini gadis itu nampak menggigit bibir bawahnya dan kedua telapak tangannya memegang kedua pipi Livy yang memerah.

"Sinting kali nih orang,balik dari Malang malah gila!!" Oceh Iren yang langsung di sambut pukulan pelan mengenai pahanya.

"Sialan Lo!" Umpat Livy.

"Terus kenapa? Cerita aja kali,nggak usah paket bahasa tubuh begitu,mana gue ngerti!!!!" Semprot Iren,tak tahan lagi dengan mimik wajah Livy.

"Ren!"

"Apa?"

"Gue..........hihihihi..." Lagi-lagi Livy meringis. Sambil memegangi kedua pipinya kembali.

Kini Iren nampak murka,lalu terduduk. Geram juga lama-lama sama tuh bocah.

"LIVY!!!!!" Teriak Iren mengagetkan Livy.

"Duh iya iya,sabar!!!"

"Habisnya lo tuh nggak jelas begete!!!"

"Apaan begete?" Tanya Livy cengoh.

"BANGET!!" Sahut Iren dengan penuh penekanan.

"Duh bahasa elo alay!!!!!"

"Udah buru-buru cerita!!!"

Livy sebenarnya ragu sih untuk menceritakan,tapi dia tak tahan jika di pendam sendirian.

"Gue...semalam...ci..um...man...."

"Hah apa apa apa????" Iren nggak salah denger kan. Soalnya Livy ngomongnua sepenggal - penggal dan lirih.

"Gue ciuman!!!!!" Terang Livy.

"Hah? Sama siapa?" Kaget Iren.

"Sama kambing.... Ya sama orang lah?!!!"

"Ya maksud gue siapa?"

Livy langsung berdehem. Menenangkan dirinya terlebih dahulu. Sebelum telinganya juga akan sakit saat Iren nanti meneriakinya.

"Sama.....Prince...!!"

"HAAAAAAAAAH...APAAAAAAAA???????!!!!!!" teriakan Iren pecah seketika. Livy sampai menutup kedua telinganya.

"Keep calm woi!!!!"

"Lo gila kali ya,halusinasi nih jangan-jangan otak lo? Atau lo mabok?"

Iren memegangi kepala Livy dan di goyang maju mundur. Tentu saja Livy risih dan menepis tangan Iren seketika.

OH MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang