⚜️. Mango Rum

218 32 2
                                    

Sebuah deringan tajam mengisi ruangan, Kirishima yang sedang duduk menonton acara televisi langsung berdiri, Mina sudah berjalan lebih dulu ke arah pintu dan membukanya, menampilkan seseorang laki-laki berseragam merah membawa kotak besar, hidung Kirishima mencium aroma lezat. Mina mengucapkan terimakasih, membawakan kotak itu ke atas meja.

"Ini pesananmu, kan?"

"Iya aku mencobanya lewat ponsel tadi, keren sekali mereka bisa membawakan pizza!"

Sang perempuan tersenyum, mereka memakan pizza itu dengan Kirishima yang mengambil potongan lebih banyak, jari memainkan rambut hitamnya membuat Mina memiringkan kepala. "Apa kau mau aku bantu mengecat-nya berwarna merah?"

"Apa bunga crimson ada di jaman ini?"

Mina sendiri tertawa karena kehadiran Kirishima membuatnya dipenuhi rasa nostalgia, dia sudah hidup ratusan tahun mengalami pergantian era, namun temannya ini membuat Mina tiba-tiba rindu pada era sebelum perang besar terjadi, perang untuk membasmi makhluk selain manusia.

"Itu sudah punah," jawab Mina, ada sedikit nada sedih. "tapi jaman ini punya sesuatu yang memiliki efek sama dengan bunga itu kok!"

"Benarkah!" Kirishima berteriak semangat.

"Ayo kita beli ke minimarket, mereka menjual itu!" Mina berdiri, berjalan ke cermin merapikan rambut, menyeka sedikit minyak di ujung bibirnya.

Segala sesuatu yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir membuat Kirishima menyadari bahwa dia tidak hidup sama lagi, di masa lalu jika kehabisan koin perak dan merasa lapar dia akan pergi ke hutan untuk berburu, menanam tanaman dan sayuran di tanah petak, tapi di jaman sekarang sudah tidak lagi, alih-alih koin perak mereka kini membelinya menggunakan benda kertas dan kartu plastik. Dia menggigit bibir bawah, merasa sedikit bersalah karena mengganggu Mina selama ini, zaman modern sebenarnya tidak begitu berbeda; untuk mendapatkan uang dia harus bekerja, Kirishima tidak tahu pekerjaan apa yang harus dia lakukan, mungkin dia akan mencari tahu lewat ponsel, sama seperti dia mencari cara mengaktifkan AC di sesuatu aplikasi bernama boogle.

.
.
.
.
.
.

Dua minggu kemudian Bakugou berbaring di tempat tidurnya, semua pekerjaan rumah dan tugas kuliah selesai, dia juga bersyukur akhirnya bisa bersantai setelah jadwal padat bernyanyi dari bar ke bar. Jam menunjukkan pukul tujuh malam, tetapi kebosanan melanda. Bakugou berdiri, membuka lemari, mengambil baju ganti; baju kaos polos lengan panjang berwarna hitam dengan sweatpants berwarna merah gelap. Pergi ke bar untuk minum sepertinya ide yang bagus, dia sangat membutuhkan alkohol untuk menyegarkan pikiran.

Suasana bar tidak terlalu ramai, malah bisa dibilang lebih sepi dari biasanya, mengambil bangku di dekat bartender, Camie salah satu pekerja di sini menyapanya dengan sangat antusias, "Wow Katsuki, kesurupan apa sampai kau datang ke sini? Apa kau mau pesanan seperti biasa?"

Menghela nafas, Camie selalu saja begitu, sangat suka menggodanya, dia memang bukan seseorang yang sering datang ke tempat ini, tapi tidak jarang juga.

"Strawberry mojito untuk Katsuki kesayanganku!" Camie memberikan gelas tersebut sambil memberikan kedipan mata, perempuan itu pun pergi melayani pelanggan lain.

Mengaduk dengan sedotan, ia mengambil beberapa potongan strawberry segar yang berada di dalam minuman, memakannya terlebih dahulu sebelum minum. Bakugou terlihat seperti lelaki yang menyukai alkohol keras, seperti seseorang yang akan memesan beer hangat, whiskey, ataupun vodka, tetapi dia mudah mabuk jadi sebisa mungkin menghindari kadar alkohol yang tinggi.

"Wow kelihatannya enak! Bolehkah aku duduk di sebelahmu?" Suaranya membuat Bakugou menoleh ke belakang, mau tak mau menatap pria besar berambut merah dengan senyum malu-malu, menunjukkan gigi tajam dan mata Bakugou terpesona oleh gigi itu.

[KiriBaku] My SeraphTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang