PART 2

666 32 4
                                    

Matahari menyinari wajah win dan itu sangat menganggu tidurnya, win mengerjap matanya dan melihat sekeliling win bangkit dari kasur

Win memegang kepalanya yang lumayan sakit

"argh sstt perih sekali kepala ku apa yang terjadi semalam"

Win menoleh disamping dan melihat bright yang sedang tidur dengan nyenyak.

"sepertinya aku bermimpi" gumam win
Kemudian dia baring disebelah bright dan meletakkan kepalanya didada bright

"aku harap semalam hanyalah mimpi" gumam win lalu dia memeluk bright

Bright terjaga dari tidurnya dan melirik ke arah win yang kini memeluk erat pinggangnya, dia mengerjap matanya ingin penglihatannya jelas dan mengelus lembut rambut win.

"apakah aku menganggu tidurmu?" soal win dengan nada pelan sambil mendongak kearah bright yang baru bangun dari tidurnya. Kelihatan sangat tampan dimata win.

Bright menoleh ke samping melihat jam di meja nakas
8.20 pagi

"tidak" jawab bright singkat

Win mengangkat kepalannya dari dada bidang bright lalu menatap wajah tampan bright.

Bright bangkit dan menyisir rambutnya ke belakang.

"kau tidak kuliah?" soal bright sambil menoleh kearah win yang kini menatapnya dengan wajah gemes.

"hari ini hari libur phi apa kau lupa" win meletakkan kepalanya di bahu bright sambil menutup mata.

"semalam kau menyatakan kau kuliah pagi ini" bright mengelus pipi win.

Win lantas membuka mata nya
"jadi semalam aku tidak bermimpi?" win berkata dalam hati lalu dia mengangkat kepalanya dari bahu bright

"err win.. maaf win lupa yang hari ini hari libur bukan kuliah"
Win bangkit dari kasur dan berjalan ke toilet.

FLASHBACK!

Bright menarik kasar win dan mendorong win masuk dikamar mandi.

"phi maafkan win phi" lirih win

Bright menampar pipi win lumayan keras

"kau mahu ku hukum dengan cara yang bagaimana" bright menyoal win dengan tatapan dingin

Win menatap bright
"maksud phi?"

Bright membongkok dan menatap mata win dalam dalam
"mahu ku hukum dengan cara nikmat atau kekerasan"

Win mulai menangis
"hiks gamau phi itu sakit"

"jika harus cara nikmat cuma sakit sebentar Winnie tapi jika mau kekerasan lumayan sakit"
Bright menyeringai dan mengigit bibir bawahnya

Win berdiri perlahan dan menyeka air matanya
"hiks phi ku mohon lepaskan aku phi aku mohon padamu phi ku mohon ~" lirih win dan merapat kan telapak tangan bright sambil memohon minta dilepaskan.

Bright mengambil pisau mini dari poket jaket hitamnya win yang melihat itu mundur ke belakang punggungnya menyentuh tembok transparent kamar mandi.

"mungkin kita akan bermain main sebelum tidur itu tidak buruk bukan?" bright berjalan mendekati win

"phi~" win menggeleng kepalanya

"tadi kau sangat berani menentangku dan sekarang lihat dirimu.. Seperti kelinci yang ketakutan dibaham serigala"

Bright membuka pisau lipatnya
"buka celanamu"

"gk mau.."

"kau mahu aku bukakan?" bright membuka celana win dengan kasar win menangis keras

CRAZY ON YOUWhere stories live. Discover now