" Get Well Soon Kutu "
Pesan singkat itu meluncur setelah Ara melihat sebuah postingan yang menurutnya sangat memprihatinkan.
" Kebiasaan bener deh nih orang jatoh mulu" Ara bermonolog setelah pesan itu terkirim
Setelah mengirimkan pesan itu ke seseorang disebrang sana, Ara memilih untuk merebahkan tubuhnya karena ia nampak lelah setelah hadir di rapat pramuka tadi.
Tingg...
Thanks nyet!
You'r welcome kutu
Besok, gue gak bisa sekolah.
Kabarin gue kalo ada tugas ya ra.Oke bro
Tak ada balasan apapun lagi, Ara memilih untuk mencharger handphone nya kemudian membersihkan diri yang sudah amat lengket karena keringat.
" Gue mandi dulu deh, abis itu gue lanjut tidur. Capek banget hari ini ya Allah"
***
Matahari mulai menampakkan sinarnya, gadis cantik nan mungil ini masih bergeliat dari tidurnya. Suara serak nan lembut menghiasi pendengaran nya.
"Kak, ayo bangun udah pagi. Kamu harus sekolah, adek udah selesai tuh"
"Iyaa Pah, bentar lagi kakak bangun" kata Ara dengan mata masih terpejam
"Oke papah tunggu 10 menit udah selesai. Oke!"
Ara membelalak kan matanya mendengar kata 10 menit harus selesai, padahal ia sudah terbiasa di ekskul pramuka nya. Namun tetap saja, jika sekolah terburu-buru amat tidak lah enak.
"OKE PAH SIAP!"
"Yaudah papah tunggu di bawah"
Ara pun bergegas menuju kamar mandinya tanpa merapihkan tempat tidurnya terlebih dahulu. Sejak kepergian mama nya Ara dan Nanda adik nya mulai belajar mandiri sejak dini, dan beruntungnya mereka memiliki seorang Ayah yang hebat yang mampu menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka.
" Araa!!!! "
Teriakan itu sudah terdengar kembali, yang artinya sudah 10 menit berlalu.
"Iya pah, Ara turun!"
***
Langkah demi langkah ia susuri, senyuman yang merekah dan geraian rambut yang dihiasin jepit berwarna pink di sebelah kirinya mampu memanjakan mata yang melihat nya. Ia menyusuri koridor dengan semangat.
" Hai Fani selamat pagi!"
" Hai Ra, pagi! Semangat banget sih Ra" Fani terheran-heran dengan Ara yang begitu sumringah
"Hehe, aku lagi bahagia banget Fan" cengir Ara
"Kenapa? Dapet kabar dari Vito? " terka Fani
" Ish Fani, bukan itu" Ara tampak tak suka mendengar nama Vito
" Terus apa Ra? Sebutin aja apa?" Ucap Fani yang sedang malas meladenin Ara yang sungguh banyak teka-teki.