Sorry Ara

3 1 0
                                    

"Askara, are u okay? Sorry"

Sejak tadi Askara mengabaikan notif apapun yang ada di handphone nya, ia saat ini butuh ketenangan. Bukan hanya sekedar tenang, tapi yang ia butuh kan benar-benar lebih dari itu.

Reynald, kawan karib Askara sejak kecil bergidik ngeri melihat penampilan sahabatnya itu saat ini
Lusuh, dan seperti orang yang menanggung banyak beban. Sudah hampir 1 botol 'Bir' yang ia minum, sampai-sampai ia sudah meracau kemana-mana.

"Rey, kalo gua mati aja keknya seru deh!" racau Askara

Reynald yang mendengar celotehan sahabarnya itu benar-benar bergidik ngeri, ia ingin tahu masalah berat apa yang sedang ditanggung sahabatnya saat ini.

"Sadar ka, ga semua nya di dunia ini jahat ke lo"

Reynald berusaha menenangkan Askara, yang hanya dibalas dengan kekehan tak percaya. Di sela-sela Askara meneguk minumannya, dering telfon yang bersumber dari handphone Reynald berbunyi terus menerus.

"Angkat dulu Rey, pusing gua dengernya"

Reynald mengangguk, dan beranjak untuk mengambil handphone nya di atas nakas. Betapa terkejutnya Reynald bahwa yang menelfon adalah 'Ara' gadis incaran sahabatnya.

" Ara nelfon gue, ada apa ya?"

Askara yang mendengar perkataan Rey ikut kaget, ia tak habis fikir kalau Ara sampai menelfon sahabatnya seperti ini.

"Mampus ka!"

"Apa yang mampus anjir"

"Ara...." ucap Rey berjeda

"Kenapa Ara? ngomong yang jelas!"

Reynald sangat merutuki kebodohannya, ia lupa untuk memprivate Ara dari story whatsapp nya. Sehingga ini yang menyebabkan Ara menelfon dan mengirimi pesan kepada Rey berkali-kali.

Lelaki itu masih menunggu jawaban dari sahabtnya yang masih terlihat kalang kabut akibat ulang nya. Dasar Reynald ceroboh.

"Woy, jawab ga lo anjing! Ara kenapa?" cerca Askara dengan kekhawatiran yang teramat tak bisa digambarkan.

Reynald yang diteriaki seperti itu terlonjak kaget.

"Sorry Ka, sorry banget. Sumpah gua salah" Reynald dengan penuh penyesalannya

Askara sudah muak dengan sahabatnya itu yang tak mau to the point saja. Apa sebenarnya yang dilakukan Reynald kepada Ara. Askara memilih untuk meranjak dari tempat duduk nya, dan meletakkan gelas yang sejak tadi ia pegang. Dengan langkah gontai ia menghampiri Rey ke dalam, Rey yang melihat gerak gerik Askara pun tampak gemetar.

" Apa rey anj apa?!"

"Gu..uu..ee tadi bii...kiin snap wa foto minuman lo terus lupa privasi ke Ara" ucap Rey terbata-bata dengan penuh ketakutan, ia sudah tidak perduli lagi akan diapakan ia setelah ini.

Askara terkejut, ia membalakkan matanya dan menjambak rambutnya frustasi. Sungguh Reynaldi Baskoro bodoh.

" Guee angkat ya Ka telfon nya" izin Rey kepada Askara yang dianggukan oleh sang mpunya

Telfon pun langsung tersambung dengan gadis di sebrang sana, yang dari nada bicaranya penuh ke khawatiran yang mendalam. Yah, meskipun status diantara mereka berdua belum tergambar, namun yang namanya perasaan tidak bisa dibohongi.

" Hallo Ara, what happened?"

"Ha..llo Rey, Askara lagi sama lo kan?"

Sebelum menjawab pertanyaan Ara, Rey melirik terlebih dahulu ke Askara yang dianggukan oleh Askara.

ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang