Waktu pertama kali rasa itu hadir, aku diambang kebimbangan. Apakah rasa ini sekedar kekaguman semata atau benar-benar cinta.
Waktu teman-temanku bilang, "Kamu suka dia yaa."
Seketika aku menolak fakta, karena aku malu buat jujur pada diri sendiri, sebab realitanya bukan kamu sosok yang aku inginkan.
Tapi, entah bagimana hati ini menautkan namamu didalamnya, hingga rasa itu bertahan dengan begitu lamanya. Sampai aku menemukan arti rasa itu sebenarnya bahwa kenyataannya aku benar-benar cinta.
Walaupun aku pernah bersumpah dan berdoa pada Tuhan agar aku tidak akan mencintai teman sendiri. Namun lagi dan lagi ini tentang rasa yang memang tak terduga.
Dan hingga kini akupun belum berani mengungkapnya, sebab aku tahu jika aku bukanlah sosok yang kamu mau. Menjadi sekedar teman adalah pilihan terbaiknya. Meski rasanya sakit harus selalu berpura-pura bahwa aku baik-baik saja saat kamu menceritakan wanita itu, yang katamu; matanya begitu indah, pribadinya yang lemah lembut.
Ga apa' demi kebahagiaan kamu aku rela menerima rasa sakitnya. Bukan salah kamu kok, tapi salah perasaan ini, perasaan yang engga terduga.
YOU ARE READING
Anganku tentangmu
TerrorAnganku tentangmu "Kau abadi dalam aksara, sastra, dan prosaku, menjadi tokoh utama yang tak pernah tergantikan oleh siapapun. Meski hanya ilusi yang tak pernah berakhir nyata, setidaknya aku bisa bahagia karena mampu memilikimu dalam imajinasiku, m...