Sena masuk kerumah, suasananya dingin. Ia sedikit gugup. Mungkin ini bukan sekali atau dua kali bahkan Sena selalu seperti ini, tetapi tetap saja rasa sakitnya selalu terasa.
"Kakak ini perempuan kakak tau kan? Perempuan itu gaboleh pulang malam malam, apalagi sama laki laki. Masuk kamar, belajar." ucap ayah mengingatkan Sena.
"Baik ayah" balas Sena sambil mengangguk
Setelah itu semua orang meninggalkan ruang tamu. Sena membersihkan diri lalu duduk di meja belajar, sudah 2 hari meja ini tidak ia gunakan di karenakan ayahnya pergi keluar kota, tetapi hari ini mungkin dia akan kembali seperti biasa.
02.00 Sena masih setia duduk dimeja belajarnya menjawab soal-soal yang ia buat sendiri, cara itu selalu ia gunakan agar ia mudah mengingat apa yang ia belajar. Sena rasa dari jam 18.00 tadi mula belajar sampai jam sekarang ia pikir akan menyudahi pembelajaran nya, ia akan bersiap-siap untuk tidur. Satu bulir air jatuh dari matanya membasahi pipinya mengalir lambat seakan tau Sena benar-benar cukup untuk hari ini
🍁🍁🍁
"Sena, turun. Sarapan nak" panggil bunda
"Iya bunda" sahut Sena dari kamar, ia sedikit bergegas untuk turun kebawah.
"Cepatlah sedikit nanti kakak terlambat, kalo tidak sarapan saja disekolah"
"Ayah, biarkan kakak makan sedikit" balas bunda, sedikit tidak setuju dengan keputusan ayah
"Gapapa Bun kakak bisa sarapan diluar kok, kakak pamit ya" Sena menyalim kedua tangan orang tuanya
Sena berjalan mungkin jarak sekolah dari rumahnya sedikit jauh, sebab itu ayahnya menyuruh ia pergi secepat ini karna tidak ada yang bisa mengantar Sena. Sena selalu berpositif akan keputusan ayahnya. Angin yang sejuk tetapi polusinya sedikit menganggu Indra penciuman Sena. Bagaimana tidak...
"Bunyi motor itu, Sena sangat hafal. Tian menghampiri Sena. Ayo sen naik" ujar Tian mengajak Sena
"Makasih" Sena naik tanpa ada pikiran untuk menolak ajakan tian
Di perjalanan Tian sangat penasaran pasal Sena mengajak pulang tiba-tiba, Tian ingin bertanya namun Sena sepertinya sangat peka terhadap sekitar.
"Soal kemarin gaada yang perlu dipikirin. Gw kemarin ada urusan penting"
"Gw kurang percaya deh sama alasan lo, gimana ya?"
"Terserah lo dah, gw masuk duluan ya" pamit Sena meninggalkan Tian
Semangat Sena
"Syap" Sena langsung berlari menelusuri koridor hingga hilanglah meninggalkan Tian
"Nanti pulang bareng gw Sen" Tian berteriak sedikit agar Sena mendengar
Nihil, Sena sudah jauh. Tian pikir ia akan mengabari ketika jam istirahat
Ting...
Bel masuk sudah berbunyi tepat Sena sampai didepan pintu kelas ia langsung masuk.
Huft, untung ga telat.
"Hari ini ulangan Sen" ucap lea teman sebangkunya Sena
"Iya" balas Sena seadanya
"Pasti lo udah belajar si, keliatan dari mukanya" Lea sedikit terkekeh
"Wkwk masa ulangan ada yang ga belajar"
"Ada tuh, buktinya gw"
"Iya terserah lo deh" Sena malas untuk berdebat ia menyudahinya dengan kalimat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
TULIP PUTIH
Fiksi RemajaSelamat melegenda, semesta ku. Sena, seorang gadis yang sangat agresif memiliki nilai tinggi, Karna baginya nilai itu lebih penting daripada kesehatannya. Baik, kalian bisa menyimpulkan bukan? Benar, Sena mempunyai sedikit problematik di dalam famil...