Tuan, lagaknya kau sudah seperti raja penguasa dunia?
Lenggoknya wajah angkuh begitu memenuhi wajahmu waktu itu
Padahal mulanya aku ingin menyentuh wajah yang aku harapkan menjadi saluran kasih lain kaliAku punya banyak teman lelaki
Bahkan, jika kau menyenyajarkan satu-satu untuk kukenalkan aku mampu
Tak rugikah engkau menelantarkan sang ratu yang tak sekalipun kau lirik tanpa terganggu??
Ku serapahkan kau dalam batinku, 'hitamkan hatimu sampai tak mampu menjadi abu rindu yang tak pernah datang menunggu!!'Kesalku selalu melanda hati hitamku kala mengingatmu
Umpatan-umpatan kasar selalu ku tujukan untukmu
Kau terlalu buruk untuk aku harapkan!!
Aku yang duduk sekarang selalu mengucapkan pada aku yang berdiri untukmu saat itu
'Bodoh, kenapa kau mengejarnya tanpa sekalipun dia berputar ke belakang untuk melihatmu?'Tuan angkuh, apa kau sudah lihat puisiku?!!
Tulisan indah ini sebenarnya tidak cocok untukmu yang bau busuk
Hatiku selalu memanas kala mengingat kelakuan setanmu yang selalu mencampakanku
Ingin sekali aku menamparnya untuk menyadarkan kebodohan cintaku
Sungguh, perempuan bodoh di masa laluTapi Tuan, ada sesuatu selalu aku pertanyakan
Kasih yang dulu ku kasih, apa kau pandang dengan ikhlas?
Atau kau buang tanpa memikirkan membalasnya?
Sialan, kasihku memang kau sisih dalam beku
Sampai hatiku sulit hangat karena tidak kau balas hatikuSani Mustikawati
7 November 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Poetry
PoetryHanya untain-untaian kata yang disihir menjadi obat luka Untuk aku yang hanya memendam cerita Untuk kamu yang terus tak mengetahui arti rasa Sungguh, gadis ini tak menuntutmu mengerti definisi cinta karena pada akhirnya, kamu menjadi karya dalam unt...