Tiga hari berlalu, dan banyak pihak yang menunggu. Kabar datang ke perguruan Malam Putih melalui merpati pengirim pesan milik pejabat istana. Saat itu siang yang hening tanpa angin ketika tetua Lan menerima sepucuk surat penuh kecemasan dan banyak permintaan maaf dari Lan Yuan dan Lan Jingyi.
Kami berada di istana untuk menerima keramah-tamahan yang mulia raja. Tetapi senior Lan Wangji tidak bersama kami. Dia menghilang setelah peristiwa penyerangan di lembah batu hitam. Kami sangat khawatir karena dia tidak kunjung menemui kami di ibu kota. Kami sangat berharap bahwa senior baik-baik saja dan mungkin telah kembali lebih awal ke perguruan.
Apa-apaan?
Garis-garis usia di wajah tetua Lan semakin jelas seiring kekhawatiran menyelimuti dirinya. Dia terus menatap surat itu dalam keremangan cahaya di kamarnya, mengulang tiap kata dengan raut wajah tidak percaya.
Dia berdiri di balkon hingga siang berlalu dan matahari tenggelam di langit barat dengan warna merah kusam keunguan menggenangi cakrawala.
Salah satu senior di perguruan, Lan Xichen, bergabung di balkon dan memberanikan diri menyapa sang tetua. Wajahnya yang tegang masih tidak berubah. Saat mengetahui Lan Xichen hadir di sisinya, ia segera mengambil keputusan.
"Tulis surat untuk Lan Yuan dan Jingyi yang sedang berada di istana raja. Katakan bahwa aku akan menunggu mereka besok siang di lembah batu hitam."
Kamar perlahan menggelap, segelap ekspresi tetua Lan. Cahaya lentera belum dinyalakan dan bulan masih sembunyi di balik awan. Dalam suasana yang dicekam kekhawatiran, Lan Xichen menangkap sesuatu yang serius. Dia menatap terpaku pada sang tetua dan mengetahui apa yang terpancar.
"Ada bahaya apa, Paman?"
Tetua Lan menghela nafas dan berbisik, "Wangji menghilang."
"Hilang?" Itu terdengar lucu. Seolah-olah pemuda tangguh itu seorang anak kancil yang tersesat.
"Bagaimana bisa? Di mana dia menghilang?""Aku tidak tahu pasti seperti apa kejadiannya. Mereka diserang perampok di lembah batu hitam dan terjebak di sana. Padahal aku sudah memperingatkan Wangji untuk tidak melewatkan malam di tempat terkutuk itu."
Lan Xichen melebarkan mata, sangat khawatir akan kelanjutan kisah itu.
"Apa itu artinya Wangji diculik arwah penghuni lembah?"
Omong kosong itu terdengar menggelikan dan sangat tidak masuk akal jika harus menimpa Lan Wangji. Tetapi tetua Lan tidak bisa mengenyahkan kegelisahan. Dia merasakan firasat buruk.
"Tidak mungkin!" ia menukas penuh kemuakan.
"Sungguh lelucon..."
Tidak ingin memperburuk suasana hati tetua, Lan Xichen hanya menghela nafas panjang. Teringat bahwa ia ditugaskan menulis surat, ia segera menyiapkan kertas dan tinta serta menulis apa yang diperintahkan tetua di bawah pencahayaan remang-remang. Mereka segera mengirimkan surat itu melalui merpati pengantar pesan, berharap Lan Yuan segera menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐨𝐟 𝐓𝐡𝐞 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 (𝐖𝐚𝐧𝐠𝐱𝐢𝐚𝐧)
Hayran Kurgu(🏅𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐢𝐬𝐭 𝐄𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐅𝐞𝐛𝐫𝐮𝐚𝐫𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟒 @WattpadFanficID ) "Hati-hati dengan apa yang kau dengar!" Itu adalah pesan keras yang diterima Lan Wangji saat diutus oleh tetuanya untuk mengantar sebuah pusaka ke istana. Dia harus m...