TL @jelyxious
.
.
.
.Apa yang terjadi pada saat itu seperti sambaran petir disiang bolong. Hari itu, Ariel mengalami goncangan emosional yang traumatis.
***
Pada hari pertama Ariel membuka matanya, dia terbangun di sebuah ruangan bergaya kuno dengan wallpaper pirus.
Dinding dihiasi dengan patung-patung elegan, karpet tebal dan lembut untuk disentuh, lantai kayu, meja dan lemari antik berukir rumit, dll.
Ruangan yang memadukan kesempurnaan, kemegahan, dan keanggunan klasik menyerupai gaya era Renaissance.
'Tempat apa ini? Apakah ini gedung pameran? ... Sebuah set film?'
Setelah menangkap keanehan itu, mata Ariel dengan cepat melihat sekeliling.
"Jika ini lokasi syuting, seharusnya ada kamera di sini..."
Tapi itu tidak ada.
"Lalu TV?"
Tidak ada juga.
Tempat yang aneh. Tidak ada barang-barang rumah tangga yang familiar baginya di antara perabotan kayu yang tampak berat.
'Tidak mungkin rumah yang ditinggalkan bisa sebersih ini ... banyak yang telah diinvestasikan di dalamnya, lalu kenapa tidak ada apa-apa di sini?'
Tidak adanya benda-benda yang familiar membuat Ariel berpikir.
"Dimana aku sekarang? Kapan aku pernah datang ke tempat seperti ini..."
Ariel menyadari bahwa sesuatu yang tidak masuk akal telah terjadi padanya.
'Kenapa aku bisa ada di sini?'
Pertanyaan tajam muncul dibenaknya, Ariel mencoba memeras otaknya mencari jawaban.
'Pertama-tama, aku harus fokus pada memori terakhir. Kemana aku pergi, apa yang kulakukan terakhir kali...'
Ketika Ariel mencoba mengingat, dia diserang oleh sakit kepala yang parah. Lagi pula, hanya potongan-potongan kenangan yang bisa dilihatnya.
Jalanan di bawah sinar matahari, pemandangan kota di luar gedung yang jauh. Momen singkat saat mengobrol ramah dengan seseorang.
Adegan pendek dalam hitungan detik.
"Ah!"
Tiba-tiba terdengar suara seseorang menusuk gendang telinga dengan tajam. Tangan seseorang muncul setelah itu.
"Ah! Ah! Pergilah! Cepat!"
Seiring dengan sakit kepala, halusinasi pendengaran dan bahkan visual yang kuat muncul.
Tangan kasar seseorang menghampiri Ariel. Dia mengulurkan tangannya. Ariel mencoba meraih tangan itu, meskipun faktanya itu hanya kenangan. Dia harus meraihnya. Ariel harus meraih sesuatu yang begitu berharga.
'Cepat! Sebelum dia menghilang!'
Ariel melambaikan tangannya ke udara dan tersandung saat mencoba meraih sesuatu yang tidak berwujud itu.
Bruk!
Ariel meraih meja di depannya sebelum hampir saja terjatuh.
Kepala Ariel berdengung. Dan hatinya diliputi kekecewaan. Ada sesuatu yang sangat berharga di depannya, tapi dia tidak bisa menangkapnya. Ariel dengan putus asa memikirkan tentang apa yang dia lewatkan.
Ironisnya, sejak saat itu ingatan Ariel pecah menjadi fragmen yang lebih kecil.
Sinar matahari dan jalan, jendela bangunan yang berkilauan. Suara seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mati Jika Terobsesi (Novel Terjemahan)
Fantasy「A target has been detected nearby.」 「▷ Sympathy: ♡♡♡♡ (They like you. They will always try to find you.)」 Untuk memperoleh kembali ke dunia asal, perlu memenangkan hati 'target' dan mencapai special ending. Jika target memiliki lebih dari 5 tanda s...