Part -2

3.9K 113 1
                                    

01.15 PM

Rachel memarkirkan motornya di garasi rumahnya, Rachel kaget ketika melihat mobil dan motor yang berada di garasi nya, ia turun dari motornya.

"motor mobil siapa nih, ada tamu kah di dalem?" tanya nya kepada diri sendiri.

Rachel berjalan menuju pintu rumah ketika ia ingin masuk kedalam rumah betapa kagetnya ia ketika melihat siapa tamu nya itu.

"whatt the fuck.. what is this??" ucap Rachel dengan nada bingung.

"Rachel.. sini nak" pinta mama Rachel yang begitu lembut kepadanya untuk bergabung pada mereka.

"Kaidan lo kenapa ada dirumah gue bareng bokap lo??" tanya nya sambil berjalan dengan langkahan kecil.

Kaidan hanya terdiam, sebenarnya Kaidan pun terkejut melihat Rachel di sini.

"kalian saling mengenal? bagus kalau seperti itu, jadi kalian tidak perlu untuk berkenalan lagi ya.." ucap papa Kaidan.

"maksud dari perkataan anda apa ya? jelas kami saling kenal, kami satu sekolah"

"Rachel duduk dulu ya biar mama jelasin maksud Kaidan dan papa nya ada disini"

"ga, Rachel ga mau duduk.. sekarang mama jelasin ke aku maksud dari ini apa?"

"okey mama jelasin.." mama Rachel mengambil nafas panjang lalu menghembuskan nya dan melanjutkan perkataannya.

" -jadi, mama sama papa nya Kaidan akan menikah dalam waktu dekat"

"no no no... mama mau nikah sama papa nya Kaidan? no!.."

Rachel berbicara dengan nada menahan tangis, ia pun meneteskan air mata nya lalu menghampiri Kaidan yang terduduk di sofa rumahnya dan melemparkan helm milik Kaidan yang tadi ia kasih.

"makasih buat helm lo yang ternyata ada maksud terselubung"

Setelah Rachel mengatakan itu ia lari keluar rumah dan langsung mengendarai motornya kembali dengan kecepatan tinggi entah mau pergi kemana. Mama Rachel yang khawatir dengan keadaan Rachel sekarang ini ia meminta Kaidan untuk mengejarnya. Kaidan mengiyakan permintaan mama nya Rachel dan ia sendiri pun khawatir degan Rachel.

Tanpa berlama-lama Kaidan mengejar Rachel dengan motornya, ia kesusahan untuk mengejar Rachel akhirnya ia memotong jalan agar berpapasan dengan Rachel karna ia tau Rachel akan lewati jalan yang sama dengannya. Akhirnya mereka berdua berpapasan di satu titik.

Kaidan turun dari motornya dan menghampiri Rachel.
"hel turun.. ga baik ngebut di jalanan dengan keadaan hati lo yang begini, gue ngerti betul perasaan lo sekarang karna gue juga merasakan hal yang lo rasain"

Rachel turun dari motornya dan menghampiri Kaidan, jarak diantara mereka hanya sekitar 1 meter setengah.
"buat apa lo ngejar gue? mau cari sensasi sama nyokap gue?"

"justru gue disuruh sama nyokap lo, jadi gue minta sekarang lo pulang bareng gue"

"ga, lo bukan siapa-siapa gue jadi ga berhak buat nyuruh gue seenaknya"

Kaidan mendekati Rachel yang berdiri di hadapannya yang jaraknya kurang dari 1 meter dan menatap mata nya.
"i will be your stepbrother, mulai sekarang lo harus nurut sama gue"

"kalo pun gue tetep ga mau gimana?" ucap nya dengan nada meledek.

"terpaksa.." Kaidan tak melanjutkan perkataannya karna ia menggendong tubuh Rachel dan berjalan menuju motornya yang ga begitu jauh lalu menduduki nya di jok motornya.

"apansi dan.. turunin gue atau gue bakal teriak"

"gausah drama, bawa motornya cepet!"

"terus motor gue?"

StepBrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang