12#

549 39 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.

"Kamu kenapa Rena sewot amat jadi monyet, kenapa sih." Tanya Naya saat melihat Rena melenggang kan kaki masuk ke dalam kelas.

Rena tidak mempedulikan pertanyaan tersebut dan lebih memilih untuk duduk diam di kursi nya dengan mata nya yang melihat ke arah luar jendela yang berada di samping nya.

"Rena, uuuu rena gosip yok jagan jadi Thomas dong gak ask tau." Ucap Naya sambil menoel pipi tembam milik Rena.

Rena mendengus kesal dan berucap "Berisik." Satu kata yang di keluarkan Rena dengan salah satu tangan nya untuk menyingkirkan tangan Naya yang berada di pipi nya.

"Cih, yaudah kita cerai sehari titik gak pake koma, kita cerai bye." Ucap Naya sambil memalingkan wajah nya kedepan.

Rena menghela nafas dalam "serah." Ucap Rena membalas perkataan Naya.

Kadang ia berpikir bagaimana diri nya bisa mempunyai sahabat yang sayang nya adalah sepupu nya ini yang kelakuan nya sangat abnormal.

"Selamat pagi anak- anak." Ucap seorang guru sambil memasuki kelas.

"Selamap pagi bu." Ucap mereka membalas guru tersebut.

"Oke, kerena ulangan tengah semester kalian akan datang ibu akan mengetes kalian dengan soal oke." Ucap guru tersebut.

"Baik bu guru." Ucap murid murid.

"Oke, silahkan maju kedepan sesuai absen ya." Ucap guru tersebut.

"Oke dari yang pertama,
○Aulia
○Andre
○Ayu
○Dwi Putri
○Miko
○M. Aris
○M. Arisandi
M. nya itu sebenar nya banyak kita skip aja ya sampai hampir deket Rena :v
○Nida
○Nadia
○Naya
○Rena
○Ridho pratama
○Rizwar
○Banyak banget orang nya jadi DLL aja ya

(Maaf gak pake nama panjang mereka soal nya lagi mager aku buat kayak gituan).

Mereka yang di panggil maju satu persatu sesuai ber- urutan sesuai absen yang disebutkan.

Stengah jam berlalu guru tersebut ingin pergi untuk menuju toilet yang berada di lantai bawah.

"Murid- murid ibu ingin ke toilet bentar kalian di kelas aja ya jangan pada keluar, ibu tinggal bentar ya." Ucap guru tersebut sambil keluar.

Setelah pintu tertutup para murid bersorak ria dan dengan cepat mereka menanya kan apa jawaban dari soal bahasa inggris tersebut seperti ini contoh nya.

"Rena ini apa artinya?" Ucap salah satu murid yang diketahui bernama Naufa Naraza yang biasa dipanggil Naufa

"Oh yang ini itu artinya ini." Ucap Rena sambil memperlihat kan buku nya kepada Naufa.

"Oke, makasih ya dah." Ucap Naufa lalu pergi meninggal kan meja Rena dan Naya.

"Hmm." Deheman Rena mengiyakan.

Di sekolahan Rena ini memiliki aturan yang ketat, yang di mana perangkat elektronik tidak boleh di nyalalan saat jam pelajaran di mulai kecuali jamkos atau istirahat.

25 menit kemudian...

"Ok anak- anak silah kan kumpulkan kertas soal bahasa inggris kalian." Ucap guru tersebut.

"Baik bu." Ucap murid- murid lalu kedepan mengumpulkan kertas lembar yang sudah mereka isi itu.

Rena berdiri menghampiri guru tersebut dan memberikan kertas soal nya kepada guru tersebut dan kembali duduk di kursinya.

Tak lama kemudian suara bel berbunyi dan guru yang tadi berpamitan dulu lalu melenggang kan kaki pergi dari kelas itu.

Setelah guru tersebut keluar samua para siswa dengan bar- bar nya keluar saling dorong mendorong seperti ada berlian jatuh dari langit.

Dan untuk para siswi? Mereka dengan santai nya keluar dari kelas saat para anak anj- maaf typo saat para murid laki- laki sudah keluar.

Saat Rena melenggang kan kaki keluar dengan cepat seseorang mengenggam nya ke dalam pelukan nya.

Rena yang di peluk secara tiba- tiba itu pun mencium dada bidang itu, Rena mendongak dan terlihat lah wajah...

***

"Lepasin, abang." Ucap Rena saat Alaska semakin mengerat kan pelukan nya pada perut nya.

Alaska tidak bergeming lalu mulai mengendus- endus di sekitar ceruk leher Rena yang ber aroma.

Rena menghela nafas lelah dan lebih memilih memainkan ........... nya dan membuka suatu aplikasi untuk melihat meme.

Rena melihat meme dengan khidmat dan saat dia menggesernya lagi dia melihat suatu meme yang membuat ia cekikik kan tak jelas membuat Alaska yang tidur sambil memeluk Rena terbangun.

"Kenapa." Suara serak ditambah berat yang di gabungkan dengan suara dalam sukses membuat Rena merinding entah kenapa.

"G-....." Rena menghela nafas untuk menghilang kan ke gugup pan nya "Gakpapa." Ucap Rena sambil berdiri.

"Mau pergi kemana kamu Rena." Tanya Alaska saat pelukan nya dan Rena terlepas.

Rena tidak menjawab dan berlalu pergi dari sana, Alaska menghela nafas kasar lalu ia merogoh handphone nya yang berada di saku nya dan mulai mengetik kan nomor pada benda pipih tersebut.

"Selamat siang tuan Ada yang bisa saya bantu." Ucap Hanry dalam telpon.

"Semua yang saya perintahkan kepadamu apakah mereka sudah kau kerjakan semua." Ucap Alaska dingin.

"Sudah tuan anda tinggal menandatanganinya saja kemari tuan." Ucap Henry patuh.

"Saya akan ke sana nanti, dan tolong kau siapkan mobil dan bawa motorku pulang ke rumah." Titah Alaska pada Hanry.

"Baik laksana kan tuan apakah ada sesuatu lagi tuan." Ucap Henry kepada Alaska.

"Tidak ada kerjakan saja tugas mu dengan baik ingat itu." Ucap Alaska menegaskan.

Tut...

Alaska mematikan benda pipih itu lalu memasukan nya kembali kekantong celana nya dan berlalu pergi dari sana.

.
.
.
.
.
TBC...

Hei sorry for my story this time is a bit disconnected, I'm sorry, I'm sorry for everything 🙇.

Karena ulangan akan melanda para murid-murid jadi aku bakalan nggak upload buat minggu besok yang bertepatan pada tanggal 9 Oktober 2022🙆.

Dan sekarang otak ku itu sedang terisi dengan pelajara sekolah dan tak lupa juga otak ku sedang masa absrud karena meme hehe😅.

Ada sedikit spoiler yaitu kemunculan satu tokoh yang selalu mengintai Rena.👤

Dan itu saja jangan lupa makan, minum, bernafas, dan sholat ( menurut agama masing- masing).🙏

Dan jangan lupa vote nya ya Thank you bye.👋

The Antagonis Figuran {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang