Trailer

32 2 2
                                    


"Aku sudah tidak sabar untuk melihat gaun-gaun indah karya Eva Browndle," gumam Bairot pada Nadeen ketika berjalan keluar dari kafetaria.

 "Hei! Apa yang telah kau lakukan?" marahnya sembari mendongak menatap wajah Bairot dan mengangkat kedua tangan, lalu melipatnya di hadapan dada.

Bairot selalu menampakkan wajah ceria ketika berada di sekolah, tergelak bersama Nadeen menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja. Akan tetapi setelah tiba dirumah, terkadang wajah cerianya berubah menjadi murung, sahabatnya sendiri bahkan tak mengetahui hal itu.

"Maaf," gumam Jona pada Zena yang belum menyadari bahwa sang pianis tengah bicara padanya. "Aku mendengar petikan gitarmu terlalu cepat pada pertengahan lagu, apa kau sedang melamun saat itu?" Mendengar pertanyaan tersebut Zena menoleh ke arah Jona, dirinya sedikit tersinggung.

"Tidak," jawabnya serius, "bahkan aku merasa kalian memainkan musik terlalu cepat."

"Maaf juga, aku merasa nada tinggiku tak sesuai di akhir lagu," Roaa mengakui.

Mereka jadi saling menyalahkan pada satu sama lain, sebetulnya itu takkan terjadi jika masing-masing dari mereka saling menghargai usaha, saling menyadari bahwamereka semua sama-sama membuat kesalahan pada waktu itu, kemudian kembali memerbaikinya.

"Ini, adalah kartu pelajar milik Watn..." ceritanya, sejenak diiringi kerutan dahiAboubacar, matanya mengerling "...ia adalah teman sekelasku, jadi, sore itu akumenyaksikannya berdiri di hadapan pintu gerbang yang kurasa ia sedang menungguseseorang," lanjutnya sembari menanjaki anak tangga.

Aboubacar mengedikkan kedua alis sembari membuka mulut, lalu menurunkannya sembarimerekahkan senyum meledek, 

...Zena yang menyadari hal tersebut segera menoleh, merasa ingin tahu akhirnya ia meraih kertas itu dengan satu tangan, menariknya ke hadapan dan mulai membacanya; KONSER SOLO YOLANDA INDIGO, kalimat itu cukup membuat kernyitnya terbit, Ia melanjutkan membaca.

Al-Isnain, 07 Rabiul Akhir 1444

Jujur, aku amat bersyukur hari pertamaku bersekolah di Akademi Wonder'C...

... Hal yang membuat semua orang merasa keliru, antara siapa pemilik diarinya? Apakah Watn datau Daqduqi? 

ketika baru saja melangkah terdengarlah suara seorang gadis menjawab pertanyaan tersebut, amat jelas gadis itu menyebutkan namanya. Watn membelalak...

 Watn membelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Wonder Colours | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang