Epilogue

303 33 4
                                    

Saat ini Sana sedang uring-uringan dalam tidurnya karena meringis sakit. Ia sedang menunggu pembukaan karena sebentar lagi anaknya dan Jeongyeon akan lahir.

Jeongyeon dengan setia menggenggam sebelah tangan Sana dan sebelahnya lagi mengetik pekerjaan di laptopnya.

Appa Jeongyeon menyuruh Jeongyeon untuk mulai bekerja karena akan menghidupi keluarga kecilnya nanti walaupun sambil berkuliah.

"Ugh... oppa... sakit..." Sana terbangun dan mengeluh. Dengan sigap Jeongyeon merapikan laptopnya dan berdiri.

Ia membelai sayang dan merapikan anak rambut Sana.

"Tahan ya, princess." Jeongyeon menekan tombol memanggil perawat. Tak lama perawat masuk bersama dokter.

"Sudah saatnya, mari kita mulai proses persalianannya."

"Oppa jangan kemana-mana. Temani aku." Pinta Sana sambil meringis sakit.

"I-Iya op-oppa akan menemanimu." Ucap Jeongyeon.

Sesungguhnya Jeongyeon takut karena ia gugup sekaligus senang.

-----------------------------

"AAAAAA!!!" Jeongyeon berteriak karena Sana menjewer telinganya.

Rasanya sangat pedas sekali.

"Dok, tolong cepat keluarkan anakku. Haaaaa telingaku sakit sekali." Teriak Jeongyeon pada sang dokter.

"Sabar ya, Tuan. Semangati istri Anda." Ucap sang dokter.

"Huh... huh... Aaaahhh oppa sakitt..." Sana menangis.

"Ayo princess kamu bisa sayang. Akhh..." Jeongyeon berusaha menahan sakit di telingannya.

"Kepalanya sudah muncul. Dorong lagi nyonya."

Sana mengejan dan tak lama kemudian suara tangis bayi memenuhi ruangan. 

Tangan Sana yang menjewer telinga Jeongyeon pun terlepas. Jeongyeon tidak merasakan sakit karena dia terlalu bahagia melihat anaknya lahir dan segera di bersihkan oleh suster begitu juga Sana.

Ia mencium bibir Sana.

"Gomawo my princess. Saranghae." Ucap Jeongyeon. Sana tersenyum.

"Selamat anaknya sehat tidak kekurangan apapun dan anak Anda laki-laki." Ucap sang dokter. Suster pun meletakan anak mereka di samping Sana.

"Pipinya chubby sepertimu sayang." Ucap Jeongyeon yang sangat senang dengan kehadiran anak mereka.

"Majja... Dia akan tampan seperti oppa." Ucap Sana.

Sang Bayi di masukan ke box dan bersama Sana di pindahkan ke ruang rawat VVIP.

-----------------------------

Sesampainya mereka di sana, tak lama kemudian kedua orang tua mereka dan para sahabat mereka yang sedari tadi hanya di luar pun masuk ke dalam.

"Selamat papa muda!!" Ucap Dahyun menghampiri Jeongyeon dan menepuk pundaknya.

"Gayamu seperti bapak-bapak, hyun." Ejek Tzuyu yang juga menghampiri Jeongyeon dan memeluknya.

"Congrats!!" Ucap Tzuyu.

"Kau harus lebih bertanggung jawab lagi sekarang, Jeongyeon."

"Ne appa."

"Namanya siapa, Jeong?" Tanya Tuan Minatozaki.

"Yoo Hyunjin." Jawab Jeongyeon.

"Jeong, ku dengar kalau bayi baru lahir harus di tidurkan di dada papanya biar semakin dekat katanya." Ucap Dahyun.

What If || JeongSa || Sana Jeongyeon || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang