1

113 21 0
                                    

Pintu terbuka, menampilkan kedua orang tua (Name) yang berdiri dengan senyuman menyambut sang buah hati.

"(Name) mau ikut mama atau ayah?"

Langkahnya terhenti, matanya membulat sempurna.

"Maksudnya …?"

"Ayah dan mama memutuskan bercerai, (Name) mau ikut siapa?" kata sang ayah yang menatap (Name) penuh arti.

Gadis kecil memainkan jarinya, gugup dan takut. Sejujurnya, sebenarnya dia juga menginginkan hal ini terjadi. Pertengkaran hebat yang terjadi selama beberapa bulan terakhir membuatnya berharap mereka bercerai.

"(Name) …."

"… bolehkah (Name) secara bergantian … bersama ayah dan mama?"

Wajah kaget muncul pada raut kedua orang tuanya. Tidak menyangka keputusan itu yang keluar dari mulut anaknya yang berumur 9 tahun.

"… baiklah jika itu yang (Name) mau."

"Kita pindah besok, ya?"

"P, PINDAH?"

Ibunya mengelus lembut kepala (Name), "iya, kita akan pindah rumah ke rumah yang ada di luar kota."

"Tapi … Kasa-kun …."

Ibunya tersenyum penuh arti tidak mampu menjawab pertanyaan sang buah hati, ia pun beranjak meninggalkan (Name) sendirian di dalam rumah dengan sang ayah yang juga ikut keluar.

Tidak lama setelah itu suara berisik muncul dari luar rumah. Suara pertengkaran yang lagi-lagi terjadi membuat (Name) terus-menerus berusaha tidak mendengarnya.

'Setidaknya bisakah kalian melakukannya di dalam rumah …?'

Ingin rasanya dia beranjak keluar dan meminta kedua orangtuanya masuk, dia malu jika orang-orang melihat orangtuanya yang bertengkar hebat.

Namun yang terjadi hanyalah tetesan air mata yang mengalir deras, dengan mata yang menatap hampa.

"Aku masih ingin bertemu Kasa-kun …." lirihnya sedikit terisak. Tangan kecilnya mengusap air mata yang terus mengalir.

→←♪ Sfy | Ts ♪→←

Gadis kecil yang kini berada di dalam mobil menatap sedih ketika melewati rumah Tsukasa.

Dia tidak mempunyai banyak waktu untuk memberitahunya, bahkan sekarang dia tidak melihat Tsukasa berada di rumahnya.

Tangan kecilnya memeluk boneka kesayangannya sangat erat.

'Maaf, Kasa-kun ….'

"(Name) tidur saja, ya? Nanti mama bangunin kalau sudah sampai," ucap wanita berkepala tiga yang sedang mengemudi di depan.

Sang ayah pergi berlawanan arah dengannya. (Name) tidak tahu kemana ia menuju dan hanya diam menatap jalanan yang ia lewati.

←→★ To be continued ★←→

ℕ𝕒𝕨𝕒𝕤𝕖𝕟𝕒 | 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐒𝐮𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang