4

110 22 2
                                    

Aku ngerubah sedikit chapter 3 sebelumnya, bisa dicek dulu, ya!

Tsukasa's pov

Aku menatap gadis di depanku dan terdiam membisu.

"(Name) ..?"

"Kamu siapa?"

"... apa?"

Ia tak mengenaliku, atau aku yang salah mengenali orang? Apakah ini efek karena aku terus memikirkan (Name)-chan?

Tidak mungkin juga bukan (Name)-chan tiba-tiba datang di sekolah idol khusus laki-laki?

Tunggu.

Aku ingat beberapa saat lalu ramai dibicarakan ada dua orang perempuan yang akan masuk di jurusan produser.

"... apakah onee-sama murid baru jurusan produser?" tanyaku memastikan.

"Iya!"

Ternyata benar, dia murid jurusan produser.

"Perkenalkan namaku (Name) (Surname)! Salam kenal ... em ...."

"My name is Tsukasa Suou, senang bertemu dengan onee-sama!"

"Ah! Salam kenal Suou-san!" Ia berkata sambil tersenyum padaku.

Dia benar (Name)-chan, setidak fokus apapun itu aku tetap bisa membedakannya. Tapi apa (Name)-chan tidak mengingatku?

Yah ... itu sudah sekitar enam tahun yang lalu, jadi wajar, 'kan?

Saat aku sibuk berpikir, bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai. Aku tersenyum pada (Name)-chan dan izin untuk masuk ke dalam sebelum ada guru yang datang.

Biasanya anak baru akan menunggu guru sebelum masuk ke dalam kelas, jadi aku tidak mengajaknya masuk.

Selang beberapa saat, Haru-sensei atau wali kelasku datang dengan (Name)-chan di sebelahnya.

"Anak-anak, kalian akan mendapatkan teman baru dari jurusan produser, perlakukanlah dia dengan baik," ucap Haru-sensei sembari melirik (Name)-chan, mengisyaratkan untuk memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan semuanya, namaku (Name) (Surname)! Semoga kita bisa menjadi teman baik!"

(Name)-chan sedikit membungkuk dan menegakkan badannya kembali.

Aku tidak percaya (Name)-chan tumbuh menjadi perempuan yang percaya diri, terakhir kali aku ingat bahkan (Name)-chan tidak berani untuk sekedar menyapaku di sekolah, di depan banyak orang.

Aku sedikit tersenyum mengingatnya.

"Apakah ada yang ingin bertanya?"

Aku ingin mengangkat tanganku saat Haru-sensei bertanya, tetapi kuurungkan niatku karena melihat anak-anak kelas yang ribut ingin bertanya pada (Name)-chan.

Pertanyaan mereka sedikit aneh, ada yang bertanya apakah (Name)-chan suka ninja, bahkan Tori jelek bilang apa (Name)-chan mau menjadi maid-nya.

Aku ingin memukulnya.

Kuharap ini segera berakhir.

"Tidak jadi, kalian terlalu berisik," putus Haru-sensei yang menutup sebelah telinganya.

"Loh, Haru-sensei!"

"Eeh?"

"Tidak bisa begitu dong Sensei!

"Haru-sensei curang!"

Haru-sensei tak mengindahkan suara anak-anak kelas dan mempersilahkan (Name)-chan untuk duduk di kursi yang masih tersedia.

Tak kusangka, (Name)-chan berjalan menghampiri kursi kosong di sebelahku. Aku pikir (Name)-chan lebih memilih untuk duduk di sebelah Tori jelek.

"Halo Suou-san!" sapanya begitu duduk di sebelahku.

Aku tersenyum pada (Name)-chan, merasa senang karena dia duduk di sebelahku.

"Kita bertemu lagi, onee-sama."

Mulutku terasa canggung saat ingin mengucapkan namanya. Aku masih belum terbiasa dan tanpa sadar memanggilnya onee-sama.

Pelajaran dimulai seperti biasa. Kulirik (Name)-chan yang tampak serius memperhatikan pelajaran yang diajarkan.

Tanpa sadar aku sering meliriknya, sampai-sampai Haru-sensei kerap mengingatkanku untuk fokus kembali.

Dan setiap itu juga (Name)-chan tertawa kecil menatapku, membuat wajahku sedikit memanas karena malu.

Baiklah, aku harus fokus kali ini. Tidak baik untuk memandang seseorang terlalu sering.

←To be continue→←

Hlo, maaf ngaret dikit hehehehehhe

ℕ𝕒𝕨𝕒𝕤𝕖𝕟𝕒 | 𝐓𝐬𝐮𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐒𝐮𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang