⚠️Cerita ini pernah di Unpublish sebelumnya, satu tahun yang lalu karena Author sibuk, kemudian di Publish lagi dan alurnya di ubah di beberapa bab⚠️
[ dibaca sampe selesai terus di vote + komen. Jangan lupa Follow juga ya ]
SINOPSIS!
Ini bukan ceri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✘♚✘
Miya Angela Harison, adalah sosok gadis yang menurut sudut pandang orang adalah gadis murahan bermake up tebal, ganjen, dan tukang bully. Warga sekolah memanggil Miya dengan sebutan 'poor girl' bukan tanpa alasan mereka menyebut Miya begitu.
Di sekolah Miya itu ganjen, bukan ganjen seperti menggoda semua cowok di sekolah tapi hanya satu. Yaitu, Ryan Johnson Pratama. Inti dari 'Phoenix Geng' yang menjabat sebagai wakil ketua 'Phoenix Geng'.
Miya itu tukang caper menurut Ryan, segala cara di lakukan Miya untuk dekat dengan Ryan, jika Ryan dekat dengan gadis selain Miya maka Miya akan bertindak dengan membully gadis tersebut.
Hingga suatu ketika Ryan dekat dengan gadis polos nan lugu, di itulah Miya marah dan membully gadis itu habis-habisan. Di situ jugalah mulai 'lost respect' para warga sekolah terhadap Miya.
Selain warga sekolah yang tak suka dengan sikap Miya, keluarga Miya atau keluarga Harison juga tak menyukai Miya. Alasan? Entahlah hanya mereka yang tau.
Satu minggu berlalu, sekarang Miya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Let's play the games." Ucap Miya seraya menyeringai.
Kemudian Miya turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya, sesampainya di meja makan Miya melihat orang tua dan kakaknya tengah sarapan tanpa dia.
Biasanya Miya akan menunjukan raut kecewa tapi kali ini hanya ada raut datar di wajah nya. Miya mengambil roti kemudian meminum susunya.
"Berangkat." Ucap Miya singkat.
Mereka yang di meja makan merasa aneh, karena Miya tak seperti biasanya. Tapi mereka tak peduli, yang terpenting Miya tak membuat masalah.
"Mang anter sekolah," pinta Miya pada supir, mang Ali.
"Tumben neng, biasanya juga bawa mobil sendiri,"
"Mager,"
"Mager itu apa neng?" Tanya mang Ali bingung.
"Males gerak."
"Oh, maksud nya neng Miya teh lagi males nyetir mobil gitu?" Miya berdehem pelan.
"Ya udah, ayo neng."
Miya memasuki mobil kemudian mobil itu melaju meninggalkan pekarangan rumah.
✘♚✘
Sampailah Miya di sekolah. Banyak yang menatapnya mencemooh, ternyata 'poor girl' mereka sudah kembali ke sekolah. Pasti bakalan bully orang lagi, pikir mereka.
Di depan kelas 10 sekelompok orang juga tengah menatap ke arah Miya berada. Mereka adalah inti 'Phoenix Geng'. Geng beranggotakan lima orang laki-laki tampan.
