✘♚✘
Glen bergegas membawa Maya yang hampir tidak sadarkan diri keluar dari toilet, pemuda itu kepalang panik hingga tidak mendengar seruan teman-temannya.
"Dek, bertahan.." lirih Glen lalu memasukan tubuh Maya ke dalam mobil miliknya, untungnya ia membawa mobil karena cuaca tadi pagi mendung.
Mobil itu melaju cepat ke jalanan, sesekali Glen menoleh ke arah Maya yang duduk di kursi penumpang, memastikan bahwa adik angkatnya baik-baik saja.
"Glen mau ke mana?" tanya Zayn entah pada siapa, ia dan tiga temannya yang lain baru saja hendak pergi ke kantin namun mengurungkan niat mereka karena melihat Glen yang berlari membawa seorang gadis.
"Kenapa sih?" tanya Agam pada salah satu gadis yang sedang berbisik-bisik tak jauh dari mereka.
Gadis itu menoleh ke arah Agam, "i-itu kak.. Miya leher nya luka kesayat belati yang dibawa Lora, kasian banget Miya lehernya berdarah banyak." jawab gadis itu.
Inti Phoenix Geng yang lain menegang mendengar jawaban gadis tak di kenal itu, lantas mereka bergegas mengikuti Glen ke rumah sakit, kecuali Zayn yang masih berdiri di tempatnya, alih-alih mengikuti teman-teman yang lain Zayn malah berbalik untuk mencari lora.
✘♚✘
Maya mendapatkan 10 jahitan di lehernya, gadis itu masih tidak sadarkan diri setelah dokter memeriksa keadaan nya. Namun Maya baik-baik saja dan di perbolehkan pulang setelah cairan infus nya habis.
"Kok bisa sih Miya sampe ke sayat gitu?" tanya Agam pada Glen yang duduk di kursi di samping brankar rumah sakit tempat Maya berbaring.
"Kenapa Lora bawa belati ke sekolah? Kenapa juga dia nyayat Miya?" tanya Ryan penasaran, ia menatap Maya yang memejamkan mata dengan napas teratur, sementara Galaxy hanya diam menatap handphone di tangannya membaca pesan dari temannya.
Rahang Galaxy terkatup membaca pesan dari suruhan nya, pria itu memasukan handphone ke dalam saku celananya lalu berlalu meninggalkan teman-temannya yang menatapnya bingung.
"Galaxy mau ke mana lo?!" teriakan Agam di abaikan Galaxy yang sudah lebih dahulu keluar dari ruang rawat Maya.
"Nghh.." lengguhan kecil itu menarik perhatian Glen, Agam dan Ryan, mereka bertiga menatap Maya yang mulai membuka matanya.
"Dek.." panggil Glen, ia meraih tangan Maya dan menggenggam nya lembut, Maya menatap Glen dengan kening mengernyit menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke indra penglihatan nya.
"Di mana gue?" tanya Maya pelan, berusaha untuk duduk, mata nya memandangi ketiga pria yang mengelilingi nya, "kenapa kalian di sini?"
"Kita khawatir denger lo kena sayat, gimana keadaan lo?" tanya Ryan dingin, namun ada nada kekhawatir dalam suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Revenge
Random⚠️Cerita ini pernah di Unpublish sebelumnya, satu tahun yang lalu karena Author sibuk, kemudian di Publish lagi dan alurnya di ubah di beberapa bab⚠️ [ dibaca sampe selesai terus di vote + komen. Jangan lupa Follow juga ya ] SINOPSIS! Ini bukan ceri...