Live

90 19 12
                                        

Happy Reading


🏫



DING...DONG...

Suara alarm tengah malam berbunyi bersamaan dengan seorang pria berambut gondrong yang kini berjalan santai dengan menarik sebuah tali hingga meninggalkan jejak yang cukup jelas di atas lantai yang kotor.

"Tes... kalian dengar suara ku?" tanya seorang pria berkaca mata bulat yang kini tengah duduk di depan sebuah komputer dengan siaran langsung yang ia mulai di Internet.

"Farhan siap," jawab Farhan yang kini berada di lantai dua tepat di samping leb kimia dengan senter di tangannya

"Fiki siap," jawab Fiki dengan buku di tangannya dengan senter yang membantunya untuk membaca

"Eumm, fik bisa tunda dulu gak aktivitas baca lo? Kita fokus misi," ucap Zweitson yang dapat Fiki dengar dengan jelas pada earphone-nya

"OK, sorry mungkin karena belajar adalah kehidupanku, jadi gue udah kebiasaan untuk baca di mana pun dan kapan pun," jawab Fiki yang lantas membuat Zweitson memutar matanya malas

"Terserah lo fik,"

"Fenly siap," ucap Fenly yang kini berada di rooftop sekolah.

"Shandy siap," ucap Shandy yang kini berada di lantai dasar.

"Ok... saat ini kita sudah masuk dalam situs live, gue mengambil gambar kalian lewat cctv yang ada di sekolah jadi usahakanlah untuk tetap berada di bawah sorotan cctv... jika terjadi sesuatu yang menurut kalian membahayakan segera lah beri tanda, lamb-aikan tangan kalian ke kamera cctv... kalian mengerti? Sekarang coba lambaikan tangan kalian jika kalian mengerti," ucap Zweitson yang lantas tak lama kemudian melihat teman-temannya yang mulai melambaikan tangannya melalui monitor

"Baik sinyal di terima, aku akan mulai  opening,"

.

.

.

"Hallo, good night... selamat datang di Chanel kami, sebelumnya izinkan kami memperkenalkan diri kami dan konsep live kami... konsep live kami adalah horor, misteri... dengan seorang anak indigo di antara kami yang membuat kami membulatkan tekad untuk mengantarkan dan mengembalikan mahluk-mahluk yang tersesat atau enggan pergi,untuk kembali ke alam nya... setelah sebulan kegiatan kami... kami mulai memutuskan untuk memuat kegiatan kami di akun youtube,namun...karena suatu hal kami berubah pikiran dan memutuskan untuk ikut live di aplikasi live night, semoga kalian menikmati live kami,dan satu lagi
... semua ini bukanlah rekayasa!" Jelas Zweitson panjang lebar dengan senyuman kecil saat dilihatnya penonton livenya yang mulai tumbus 200 orang lebih, memang sedikit, namun bagi Zweitson 200 penonton sudah lebih dari cukup untuk debut live mereka.

Layar live terbagi menjadi lima dengan tempat yang berbeda-bedan, serta konsep live yang mereka bawakan menjadi salah satu tema yang benar-benar fresh, hingga tak heran rasanya jika saat ini jumlah penonton semakin meningkat dan komentar positif serta antusias memenuhi laman mereka.

"Ok, tak usah lama-lama... target kita malam ini adalah.... James,... ia adalah guru honorer yang di kabarkan hilang pada tahun 1998 dan pada tahun 2000 di temukan kerangka yang terkubur di belakang sekolah dan akhirnya pihak porensik menyatakan, kerangka itu adalah James...namun, banyak yang mengatakan mereka melihat sosok James sering terlihat di tempat kalian berada saat ini, jadi... ber hati-hatilah," jelas Zweitson yang lantas  mendapatkan acuk jempol dari keempat sahabat barunya itu, Zweitson mengirimkan informasi target di grup yang mereka buat dan langsung mendapat balasan dari keempatnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUMPULAN PARA PECUNDANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang