01 - Pangeran Arcadia

304 38 21
                                    

Warning!!!
1. Perhatikan tanggal dan tahun
2. Bahasa semi baku
3. Berisi umpatan lokal
4. Alur maju mundur jadi baca lagi warning no.1!
5. Semua yang ada disini hanya fiksi! Jangan dibawa perasaan ya
6. Wawa bukan jurusan kesehatan jadi kalo ga masuk akal, di masuk-masukin aja biar masuk akal :'D

  














---

19 Agustus 2002

Suasana istana kerajaan Arcadia sedang memanas. Semua orang dilanda kekhawatiran karena putra mahkota baru saja hilang. Coba bayangkan, baru satu menit lalu putra mahkota berada dihadapan ibunya; sang ratu. Saat ratu memalingkan matanya untuk mengambil sebuah apel karena putra mahkota memintanya, tiba-tiba putra mahkota kecil yang baru berusia empat tahun itu menghilang. Bukankah aneh? Itu terlalu cepat! Rasanya jantung ratu ingin copot saat itu juga.

"Pangeran!"

"Pangeran Seonghwa!"

"Yang mulia putra mahkota!"

"Hwa-ya!"

Ratu mencari putra mahkota bersama seluruh penghuni istana, bahkan raja pun ikut mencarinya. Mereka semua berpencar mencari putra mahkota di seluruh penjuru istana sambil memanggil namanya. Pandangan mata raja dan ratu secara tidak sengaja menangkap seorang anak yang berusia sama dengan putra nya sedang bermain bola. Ratu melanjutkan langkahnya sementara raja berlari menghampiri anak tersebut.

"Mingi-ya! Kamu lihat Seonghwa?" Tanyanya dengan nada khawatir.

Anak yang dipanggil Mingi itu menatap raja sambil membasuh keringatnya yang bercucuran karena sedang bermain bola. Dia menggelengkan kepalanya. "Ga lihat. Dari tadi aku sama paman ini." Jawab Mingi yang kemudian menunjuk seorang prajurit yang sedari tadi menemaninya bermain.

Raut wajah raja semakin khawatir. Melihat itu Mingi langsung kembali berbicara. "Udah coba cari ke dapur?" Tanya Mingi

"Hah?"

"Di dapur. Mingi dengar ratu meminta beberapa pelayan untuk menyiapkan camilan."

Masuk akal! Seonghwa memang suka sekali camilan. Dia bahkan bisa tidak makan seharian hanya karena perutnya sudah penuh dengan camilan. Raja langsung bergegas menuju dapur untuk memeriksa apakah memang anaknya ada disana atau tidak.

Saat sampai di dapur, raja tidak melihat adanya tanda-tanda Seonghwa disini. Dia bertanya kepada seluruh pelayan tapi tidak ada satupun yang tahu. Raja merasa semakin cemas.

"Disitu!" Ujar Mingi

Ah, rupanya anak ini mengikutinya sejak tadi. Raja melihat ke arah yang Mingi tunjuk. Meja. Sebuah meja besar yang tertutup dengan kain berwarna hijau muda dengan motif bunga-bunga. Diatasnya ada berbagai camilan yang sudah matang.

"Hei, dimana kue nastar keju tadi?" Tanya seorang pelayan.

Raja mengerutkan kening. Keningnya kembali berkerut dalam saat Mingi mendekati meja tersebut dan menyingkap kain yang menutupi meja ke atas. Terlihatlah Seonghwa yang sedang memakan kue nastar di bawah meja tersebut.

"Kan..." Ujar Mingi

Seonghwa menatap orang-orang yang saat ini sedang menatapnya. Kemudian matanya bertemu dengan mata ayahnya. Seketika senyum polos mengembang di bibirnya.

"Hehehe papa mau?" Tawar Seonghwa ke raja. Sementara raja yang melihat itu langsung memijat kepalanya yang terasa berdenyut. Semua orang panik karena Seonghwa hilang, tetapi Seonghwa malah asik makan kue. Astaga...

Melihat wajah anaknya sedang mengembangkan senyum polos mana tega raja memarahinya. Raja mengelus kepala Mingi, lalu berjongkok disebelah Mingi. "Keluar sini, mending Hwa main sama Mingi aja." Ujar raja sambil mengulurkan tangannya ke Seonghwa.

The Crown Prince || JoongHwa [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang