Rumit Untuk Menjadi Baik

Romansa Masa Lalu

Pada malam yang udaranya terasa tenang,

kubuka album lama yang penuh kenangan,

yang kenangannya tak pernah lekang oleh masa,

disana kutemui foto dan video yang syarat akan makna,

dari tempat yang berkesan,

sahabat-sahabat yang sudah lama tidak berjumpa,

keluarga yang sudah lama tidak berkumpul,

sampai seseorang yang pernah berarti dalam hidup,

mereka berkumpul dalam satu bukti fisik yang layak dikenang,

diiringi sebuah rasa yang telah lama hilang,

akupun tersenyum simpul,

dengan harap romantime lama ini bisa terulang,

entah kapan,

yang pasti kepingan ini menjadi bukti aku pernah berjuang,

berjuang untuk menghias kisah yang menciptakan sebuah ruang.

Setelah tersadar kembali pada realita,

memang mengingat masa lalu ada sisi baiknya juga,

kita lebih bisa menghargai setiap momen yang terjadi dihidup kita,

apalagi saat ini kita sedang merantau atau jauh dari orang tersayang,

lalu ada seseorang yang berkata padaku seperti ini,

"Pada hakikatnya manusia itu come and go,

mendekat karena ingin punya teman cerita namun tidak mungkin selalu menjadikannya tempat cerita,

tanpa sengaja menjadi dekat karena bercerita namun ada beberapa kenyataan yang membuatnya perlahan berhenti untuk bercerita,

serta yang berusaha dekat untuk menjadikannya sebuah cerita namun akhirnya hanya bisa mengambil pelajaran dari sebuah cerita itu,

setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya".

Demikian katanya.

Masa lalu memang menciptakan kenangan baik dan buruk,

kenangan baik akan sulit dilupakan,

bahkan akan selalu dikenang,

karena ada ornamen yang membuat hati kita bahagia saat kita mengalaminya,

namun hal itu berbanding terbalik dengan kenangan buruk,

kita seakan akan berusaha keras untuk melupakan kenangan itu,

padahal yang kita butuhkan adalah kenangan buruk,

sebab pengalaman buruk membuatku menjadi pribadi yang lebih dewasa,

saranku,,,

jangan terburu-buru melupakan sesuatu,

hal yang paling penting dari terluka adalah bukan melupakan luka tersebut tapi belajar dari luka tersebut dan memikirkan bagaimana caranya kita memandang luka itu sebagai hal yang tidak lagi menyakitkan,

sehingga kita lebih bijak mengendalikan rasa yang ada pada diri kita,

tidak terlalu sedih saat kecewa dan tidak terlalu riang saat bahagia,

dan pada akhirnya masa lalu menjadi bahan pelajaran dan layak dikenang.