awal mula

199 13 0
                                    

Suhu dingin dimalam hari ditambah hujan rintik yang sepertinya akan berlangsung sepanjang malam. Suara ketikan di atas keyboard seakan menyiratkan adanya sesuatu yang masih terbangun di tengah pagi buta.

"deadline, ini kapan selesainya aku ngantuk" keluhnya yang memaksakan matanya untuk tetap terbuka.

Sebetulnya dia bukanlah tipe orang yang mudah mengantuk, tapi karena ada agenda kelas sampai sore ditambah dengan part time sampai pukul 10 malam hal itu  membuat tubuhnya lelah.

Setengah jam berlalu dan dia masih bergelut dengan kantuknya, dia terus memaksa matanya tetap terbuka sesekali mengambil tissue yang dibasahi air untuk menyapu matanya agar tetap terjaga. Tapi bagaimanapun juga dia tetaplah manusia yang dasarnya perlu mengistirahatkan tubuhnya setiap hari. Tak lama matanya mulai terpejam perlahan dan kepalanya semakin turun seperti tak kuat menumpu berat. Hampir sepenuhnya tertidur dia dikejutkan dengan getaran yang cukup kencang dan suara mendengung yang keras. Terbangun sepenuhnya gadis itu panik dengan apa yang terjadi "HAH?!! GEMPA INI GIMANA"

Belum sempat keluar kamar dia dikejutkan dengan lubang hitam besar yang tiba tiba muncul di dinding kamarnya yang kosong. Lubang itu seakan menghisap apapun yang ada didekatnya namun juga mengeluarkan angin yang sangat kencang secara bersamaan.

Satu kata, kacau. Kertas-kertas yang tersusun rapi di meja belajarnya beterbangan ke penjuru kamar lalu beberapa terhisap ke dalam lubang hitam tadi. Ditengah kekacauan itu tiba-tiba lampunya mati anginnya juga berhenti, keadaan menjadi sunyi dan gelap yang tidak wajar. Sejujurnya keheningan ini lebih membuatnya ketakutan.

Matanya fokus pada lubang besar itu menatap waspada takut-takut sesuatu muncul. Benar saja, tak lama terlihat sepasang kaki yang muncul seperti di dorong paksa. Dimulai dari kaki dilanjut dengan tubuhnya. Gelap, terlalu gelap untuk melihat apa yang muncul, tapi apapun itu berhasil membuatnya ketakutan dan mundur perlahan agar sedikit berjarak. Besar, siluetnya terlihat jelas lebih tinggi darinya dan errr berotot?

Sesuatu itu maju selangkah, reflek tubuhnya yang ketakutan dia mundur selangkah mengikuti. Apapun itu dia melangkah lagi sampai akhirnya wajahnya terkena cahaya samar dari luar.

DEG

Lemas, kakinya lemas. Mimpikah dia? perbuatan apa yang dia lakukan dulu sampai kejadian ini dia alami?. Wajahnya familiar, dia sangat yakin dia mengenal postur itu. Apa-apaan ini, apakah semacam prank? sungguh mustahil melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Lidahnya kelu "Nanami Kento-....."  tenggorokannya tercekat saat menyebutkan nama itu. Ini terlalu mustahil.

Seseorang yang dipanggil Nanami Kento itu pun terkejut, siapa gadis itu? kenapa dia tahu namanya? namun hanya sesaat ekspresi itu terlihat di wajahnya sebelum berubah menjadi serius "siapa kau? kenapa kau tahu namaku"

Ingin berteriak, bahkan suaranya pun sama ini terlalu tiba-tiba. Nanami maju selangkah lagi mendekat, suara langkahnya seakan mengembalikan kesadaran gadis itu. Bahaya, aura mengintimidasinya menyadarkan dia kalau saat ini keadaannya mendesak dan dia sedang dicurigai.

"t-tunggu jangan salah paham dulu, apapun yang kau pikirkan semuanya salah- " bagaimanapun, asal animasi dimana Nanami berasal sangat berhubungan dengan magis dan supernatural, tak heran dia dicurigai "-maaf tapi saya juga tidak tahu apa yang terjadi"

Masih menatap dengan matanya yang tanpa kacamata, tatapannya menyelidik seperti membaca apakah ucapan gadis itu benar ataukah bohong. Tapi jika dilihat, wajah gadis itu sangat terkejut dan ketakutan, ekspresi nya mengatakan dia benar-benar tak tahu apapun.

"hah.." menghela napas, Nanami sedikit menetralkan tatapannya tapi masih dengan kewaspadaannya yang tinggi. Maju lagi sampai berada tepat dihadapan gadis itu. Terlalu dekat, Nanami terlalu dekat tidak baik bagi jantungnya. Sebenarnya ada apa dengan gadis itu, apakah otaknya bermasalah? di saat seperti ini dia malah gugup karena mereka terlalu dekat.

"siapa namamu? tolong beritahu aku apa yang terjadi, kenapa kau tahu namaku dan dimana ini?" renteran pertanyaan keluar dari mulut Nanami. Masih ragu, setidaknya dia harus bertanya untuk benar-benar memastikan bahwa gadis itu tidak bersalah.

"a-ano nama saya zara, zara yunita. Saya tidak bersalah, saya sungguh tidak tahu kenapa ini bisa terjadi, saya hanya sedang mengerjakan tugas sampai sesuatu seperti gempa dan suara yang nyaring terdengar lalu lubang hitam itu muncul dan kau keluar dari san-"

NGGIINGG

Menutup telinga, suara mendengung itu kembali terdengar dibarengi dengan getaran yang cukup kencang, lubang hitam tadi tiba-tiba hilang dan keadaan kembali seperti semula seolah tak pernah ada apapun disana, lampu yang padam pun menyala dengan terang lagi menampilkan sosok Nanami lebih jelas.

"lubangnya hilang.." sungguh zara tak mengerti apa yang terjadi, lututnya sungguh lemas tak ada tenaga yang tersisa sebab dia melewatkan makan malamnya.

"benar juga itu bukan gempa tapi getaran suara, tadi pun saat sedang bekerja kantor tiba-tiba bergetar karna suaranya sangat kencang" Nanami sepertinya bermonolog sambil melihat ke arah tembok. Berbalik, Nanami kembali menatap Zara seolah menunggu dia mengatakan sesuatu yang sempat terpotong sebelumnya.

seakan mengerti zara menyahut "saya tau ini sulit dipercaya, tapi alasan saya tau namamu itu karna kau adalah salah satu tokoh dari animasi yang saya tonton" sebenarnya ragu untuk mengatakan hal yang tidak masuk akan ini, tapi setelah dihadapkan langsung rasanya tidak aneh jika zara mengatakan Nanami adalah tokoh animasi yang keluar ke dunia nyata.

"kamu adalah tokoh dari animasi yang entah kenapa menjadi nyata, lubang hitam itu saya tak tahu apa yang membuat dia bisa menarikmu kesini, saya benar-benar tidak tahu"

Nanami kembali terkejut, setelah terdampar kesini seorang gadis tiba-tiba bilang bahwa dia tokoh animasi? bukankah itu konyol. Tetapi melihat raut serius itu Nanami  tak melihat kebohongan. Perkataannya membuat Nanani berpikir, sebuah animasi itu artinya dia tak nyata? kehidupannya ternyata adalah kebohongan?

"biar saya tunjukkan" Zara melangkah menuju meja belajarnya mengabaikan kertas yang berhamburan. Zara terlihat mencari sesuatu sampai akhirnya file animasi itu dibuka dan filmnya pun dimulai.

Nanami memperhatikannya dengan serius, disana benar-benar ada dirinya semua kehidupannya  disajikan dengan apik.

"ano Nanami-san saya tau kita masing-masing masih terkejut, semuanya memang tidak masuk diakal, tapi saya akan usahakan untuk cari tau kenapa bisa ada kejadian ini" Ucap Zara serius karena dia yakin disini Nanami yang lebih linglung.

"terima kasih, kita bisa bekerja sama setelah ini"

Nanami Kento?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang