1

122 10 0
                                    

Setelah kejadian mengejutkan dini hari itu, Zara tidak jadi tidur. Dia menjelaskan semuanya mengenai dunia nyata ini sampai bahasa asalnya dan kenapa dia bisa berbahasa Jepang. Lalu dilanjut membersihkan kekacauan yang terjadi di kamarnya. Nanami dia tempatkan di kamar sebelahnya karna bagaimanapun mereka laki-laki dan perempuan asing.

sekitar pukul 7 pagi zara selesai membereskan kamarnya. Ini sudah waktunya sarapan, dia hendak turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan. Tangannya menggapai pengait pintu sampai dia ingat tugasnya belum selesai dan nanti siang dia harus mengumpulkannya.

Frustasi, niat awalnya tidak seperti ini. Harusnya tugas itu selesai paling lama jam 4 dan dia akan tidur lalu bangun santai karena dia hanya ada satu kelas siang hari ini. Menghela napas, Zara lelah dia bahkan belum tidur tapi apa boleh buat dia akan mengerjakan tugasnya setelah memasak dan kemungkinan tidak akan sempat untuk tidur.

Turun ke bawah Zara langsung menyiapkan bahan untuk sarapan kali ini. Tidak cukup waktu, dia hanya akan membuat nasi goreng yang mudah dibuat. Setelah selesai dia mencuci tangan dan menyimpan dua piring berisi nasi itu diatas meja makan. Zara kembali naik ke lantai atas untuk memanggil Nanami.

tok tok tok

"permisi Nanami-san, itu saya sudah membuat sarapan, kalau kau tidak keberataan kita bisa sarapan bersama" meskipun ini rumahnya tapi dia akan tetap menghargai privasi orang lain.

Tak lama pintu terbuka, mata Nanami terlihat seperti menyesuaikan cahaya sepertinya dia ketiduran. Nanami keluar dan menutup pintu, mereka pun turun dalam keheningan. Zara menunjuk kamar mandi dan Nanami pergi kesana sebelum akhirnya ikut duduk untuk menyantap sarapan.

"terima kasih sudah repot membuat sarapan, dan ini enak kamu pintar masak" ucap Nanami memecah keheningan yang terjadi.

Ah lihat Zara tersipu, dia mati-matian menahan jeritannya. Bisa dibayangkan husbu kalian yang tiba-tiba menjadi nyata dan memuji kalian secara langsung. Nanami perkataan sederhanamu itu bisa membuat semua gadis menjerit.

"terlalu memuji, terima kasih Nanami-san saya senang kalau lidahmu cocok dengan rasanya"

"hmm" hanya deheman itu yang jadi jawaban, setelahnya  suasana jadi hening kembali. Selang beberapa waktu Zara kembali bersuara untuk memberitahu jadwalnya kepada Nanami.

"saya mungkin akan sibuk hari ini dan baru kembali nanti malam, saya akan tetap mencari tau tapi mungkin tidak dirumah. Nanami-san kamu bisa lakukan apapun disini, semuanya sama dengan dunia mu, hanya saja saya harap untuk tidak keluar untuk menghindari kemungkinan terburuk yang bisa terjadi" ucap zara sambil menaruh sendoknya lalu menatap Nanami.

Lihat wajah itu, Zara ingin berteriak. Dia masih tidak terbiasa untuk melihat sosok Nanami yang nyata. Lelahnya entah kenapa jadi tidak terasa, mungkin saat sampai kampus dia akan berteriak sekencang-kencangnya di depan kedua sahabatnya.

"baik, pinjamkan saja smartphone padaku atau buku apapun yang bisa aku pakai untuk mencari tahu" kata Nanami yang juga sudah selesai menyantap sarapannya.

"ah iya, kau bisa pakai komputer diruang tengah lantai dua, dan buku-buku di rak sebelahnya pun bisa kamu baca, kalau butuh alat tulis dan kertas kosong ada di kamar saya buka saja dan ambil di meja belajar saya mengizinkan" disaat seperti ini membiarkannya seperti itu  zara kira akan lebih efisien dan mempercepat waktu untuk penyelidikan, lagipula zara percaya kalau Nanami adalah lelaki yang tau sopan santun dan beretiket baik.

Setelah selesai sarapan Nanami akhirnya membereskan bekas piringnya dengan alasan terima kasih dan sungkan jika dia hanya diam saja padahal menumpang. Zara naik untuk mengambil baju dan turun lagi untuk mandi, tidak mungkin kalau hanya memakai handuk dan keluar begitu saja sekarang. Selesai mandi Zara keluar dan Nanami juga sudah selesai, bisa dilihat Nanami sedang bergulat dengan komputer di lantai atas. Zara masuk kamar untuk menyelesaikan tugasnya dan bersiap pergi ke kampusnya.

Nanami Kento?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang