2

100 11 5
                                    

Pagi ini Nanami bangun sekitar jam 7 pagi, dia bangkit lalu duduk di tempat tidurnya sebentar untuk mengumpulkan nyawanya. Bajunya sungguh kotor dan lengket setelah kemarin seharian duduk di depan komputer. Dia masih mengenakan kemeja biru yang biasa dia gunakan selama dua hari ini. Bangkit dari tempat tidur, Nanami berjalan ke arah lemari pakaian untuk melihat apakah ada baju yang bisa ia kenakan.

"oh? apakah milik kekasihnya?" Nanami mengangkat sebelah alisnya dengan raut wajah penasaran ketika menemukan banyak pasang baju untuk laki-laki. Ukurannya terlihat sedikit terlalu pas untuk dia kenakan, salahkan ototnya kenapa bisa sangat besar seperti itu.

Mengambil satu pasang Nanami memutuskan pergi keluar untuk mandi sekalian izin untuk meminjam baju yang dia pegang. Begitu keluar kamar dia mendapati keadaan yang sangat sepi, Nanami pikir gadis itu masih tertidur di kamarnya. Dia memutuskan untuk mandi saja dulu lalu izin ketika dia sudah bangun karena dia tak tega jika membangunkan gadis itu hanya untuk meminjam baju, lagipula gadis itu sudah pernah bilang untuk pakai apapun yang dibutuhkan.

Tak butuh waktu lama untuk mandi, Nanami membasuh tubuh dan rambutnya sekalian menggunakan sabun punya Zara. Dia mengeringkan tubuhnya lalu memakai baju yang pas tadi lalu menaruh handuk di atas rambut, dia akan mengeringkannya nanti. Pakaian kotornya, Nanami bingung harus diapakan, akhirnya dia putuskan membawanya keluar.

"oh sudah selesai? taruh saja baju kotormu di mesin cuci, nanti sekalian akan saya cuci bersama baju kotor lainnya" Sedikit terkejut Nanami langsung disambut pemandangan Zara yang tengah memasak di dapur. Bukankah gadis itu masih tidur tadi?

"terima kasih, dan maaf aku pinjam bajunya tanpa izin, tadinya aku ingin langsung bilang tapi sepertinya kau masih tidur" ucap Nanami sambil memasukkan pakaian kotornya ke mesin cuci dan mulai mengeringkan rambutnya.

"iya, sudah saya bilang tidak apa-" Zara menoleh dan pandangannya terlihat seperti membeku. Hei tuan Nanami, bagaimana bisa dia tidak terdiam saat pemandangannya di pagi hari nenjadi seperti khayalan. Nanami yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah, baju kaus hitam yang pas melekat di tubuh atletisnya dan celana training abu yang membalut kaki panjangnya, rasanya jika dia berada di dalam anime pasti hidungnya sudah mengeluarkan darah. Tak lama Zara buru-buru memalingkan wajahnya dan melanjutkan ucapannya "-tak apa nanami-san pakai saja yang ada walau mungkin banyak yang terlalu pas ukurannya"  sambil melirik kembali di akhir kalimat.

Heran Nanami mengangkat sebelah alisnya, kenapa dengan wajah gadis itu, kenapa sangat merah. Dia melangkah mendekat untuk melihat apa yang sedang dimasaknya "sup jamur?"

"iya, tadi saya pergi belanja dan lihat jamur, sepertinya cocok untuk sarapan"

Ternyata bukan tidur tapi belanja, pantas rumah sangat sunyi "mau ku bantu? apa yang perlu aku siapkan" tanya Nanami sambil melangkah lagi.

"tak perlu Nanami-san kamu bisa tunggu di meja saja, ini sudah hampir selesai" Zara tersenyum lalu mencicipi rasa supnya dan menambah sesuatu yang dirasa kurang.

Menggangguk Nanami kemudian berjalan ke meja makan sambil mengeringkan rambutnya, dia duduk di kursi tengah yang langsung menghadap ke arah tv. Meja makannya kecil karena memang tidak banyak orang yang tinggal disitu, hanya meja persegi dengan 3 bangku. Bangku yang Nanami duduki berada di tengah yang membelakangi dapur, dua lainnya bersebrangan kanan dan kiri bangku yang Nanami duduki.

Sebenarnya jarak meja dan tv lumayan jauh, ada sofa panjang yang ditaruh ditengah-tengah.  Sedikit ke arah kanan dari sofa, ada lorong kecil tempat rak sepatu dan pintu keluar. Tangga menuju ke atas ada tepat di samping lorong. Untuk kamar mandi, letaknya sejajar dengan dapur.

Nanami mengambil remote dan menyalakan tv untuk mencari berita terkini, namun ia lupa kalau sekarang dia sedang tidak berada di Jepang, jadi tidak ada satupun yang dia pahami ketika presenter itu bicara. Akhirnya dia membiarkan tv menyala untuk menambah sedikit kehidupan di rumah ini.

Zara keluar sambil membawa semangkuk besar sup dan meletakannya di atas meja, saat hendak kembali Nanami menahan tangannya dan bilang biar dia saja yang mengambil alat makan dan nasinya. Setelah persiapan selesai, Zara mempersilahkan Nanami untuk mengambil nasi dan lauknya duluan dan mereka pun makan dengan tenang.

Setelah selesai sarapan, Nanami kembali mengajukan diri untuk membersihkan bekasnya. Gadis itu terlihat menolak tapi Nanami kukuh dan memaksa. Akhirnya ketika Nanami sedang mencuci piring, Zara terlihat sedang menyapu rumah dilanjutkan dengan mengepel lantai.

Pokoknya pagi itu mereka isi dengan kegiatan bersih-bersih yang tentu saja ada bujukan dan paksaan karena Nanami bersikukuh untuk membantu.

°°°

Siang hari setelah mereka selesai membersihkan rumah, Nanami membaca buku yang Zara pinjam kemarin dan duduk di depan tv. Hari itu Zara tidak ada kelas jadi dia senggang dan baru akan pergi nanti sore. Masih sibuk membaca dan memahami, zara sengaja meminjam buku berbahasa inggris agar bisa berdiskusi nantinya.

Kening Nanami berkerut ketika memahami sesuatu dan mencoba menyatukan benang-benang yang masih sangat berantakan itu. Suara langkah terdengar dan Nanami melirik sekilas ke arah zara yang mendudukkan diri di sebelahnya.

Memulai percakapan mereka menukar opini lagi sampai pukul 4 sore dan Zara pamit untuk bekerja, yang akhirnya meninggalkan Nanami sendiri lagi.

Bosan sebenarnya, biasa bekerja overtime Nanami jenuh jika hanya diam saja. Tapi yang bisa dia lakukan hanya bolak-balik mencari informasi dan menonton animasi jujutsu kaisen sampai pukul 10 malam waktunya Zara untuk pulang.

Tersenyum manis, Zara membawa tas belanja yang sepertinya berisi kebutuhan bulanan. Nanami bantu membawanya sampai dapur. Zara mengeluarkan makanan yang dia beli dan mengajak Nanami untuk duduk dan makan bersama.

Entahlah hari itu seperti awal mula kecanggungan antara mereka hilang. Tak ada diskusi berat lagi malam ini. setelah selesai membereskan bekas makan dan belanjaannya, mereka akhirnya berpamitan untuk tidur di kamar masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nanami Kento?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang