21. secret

2.6K 304 23
                                    

Jeongwoo as Galen[Gabino Galen Bramantio]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo as Galen
[Gabino Galen Bramantio]

Haruto as Ray
[Radeya Ray Abhivandya]

%℅


Dengan keadaan linglung, Ray berjalan keluar dari rumah sakit. Pikirannya kacau dan susah fokus. Dia juga sempat menubruk beberapa orang, untungnya masalah tidak diperpanjang setelah Ray meminta maaf.

Saat sudah diluar area rumah sakit. Ray memberhentikan taksi dan mengatakan alamat rumahnya. Duduk di bangku penumpang, dia menyandarkan badannya dan mencoba menetralkan napasnya yang memburu.

Diluar terlihat normal namun di keadaan ini Ray sedang menahan sakit di bagian dada. Mencoba menepuk pelan untuk setidaknya mengurangi rasa sakit tapi hal itu percuma saja.

Ketika taksi sampai di rumah, Ray segera membayar, tidak lupa berterimakasih. Langkahnya dengan cepat memasuki rumah yang terlihat sepi.

Berjalan cepat menuju kamarnya. Ketika sampai dia langsung bergerak membuka lemari pakaian. Tidak lama, Ray mengeluarkan kotak ukuran sedang.

Dibukanya, dia keluarkan satu lagi kotak kecil yang ternyata berisi beberapa botol berwarna putih. Jika diperhatikan terlihat seperti botol obat.

Benar saja, Ray keluarkan satu persatu pil obat dari semua botol. Ketika sudah, dia ambil botol air mineral yang memang selalu tersedia di kamarnya.

Tidak butuh waktu lama untuk obat itu diminum semua oleh Ray. Setelahnya tanpa membuang waktu, dirinya langsung kembali memasukkan semua ke dalam kotak.

Kotak berukuran sedang tersebut dia letakkan ditempat semula yaitu didalam lemari bagian bawah. Semuanya dia rapikan seolah kotak tersebut tidak pernah dia buka atau sentuh lagi.

Menutup lemarinya. Karena lemas Ray terduduk dilantai, punggungnya disandarkan di pintu lemari.

Tidak ada yang terdengar selain napasnya yang memburu. Perlahan telapak tangan menyentuh dada bagian kiri, ternyata rasa sakitnya sudah hilang.

Namun jantungnya masih berdetak kencang karena rasa panik.

'Kenapa sakitnya muncul lagi?! '

Tubuhnya bergetar pelan, kedua matanya memerah menahan air mata. Mengigit kuat bibirnya agar dirinya tidak menangis karena Ray tahu jika air matanya tumpah sekarang maka akan lama berhenti, bukannya reda malah bertambah histeris.

Ain't Sh't • JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang