p.s: karena hajeongwoo di sini sudah legal, beberapa action mereka tidak untuk dilakukan oleh minor ya.
***
Mentari menatap tas belanjaannya dengan mata menyipit, ada satu benda kotak yang menurutnya bukan miliknya, berwarna putih dan hijau, kotak kecil yang jika bukan karena matanya yang awas, Ari akan melewatkannya.
"Bas, kamu sekarang ngerokok?"
Kekasihnya yang sekarang sedang memindahkan gigi mobil menoleh, menatap Ari dengan alis bertaut sebelum ekspresi kaget menyelimuti wajahnya.
"shit."
"Ngerokok ya kamu sekarang, haduh haduh, kenapa ganti ke rokok sih, perasaan udah biasa pake pods," omelan dari Ari itu hanya membuat Bas menaikkan sudut bibirnya.
"Lah, aku mah ngikut kamu, Ri, kata kamu enakan bakar bakar bakar," timpalan dari Bas itu membuat Ari memutar bola matanya malas.
"Ya kalau aku mah ga ada larangan, kamu bukannya ga suka bau rokok?"
"Biar bisa ciuman rasa men..."
Belum sempat Bas menyelesaikan omongannya, Ari sudah terlebih dahulu menutup bibir Bas dengan telapan tangannya, merengek kesal dengan pipi yang sekarang sudah mulai memerah.
"Eh lu diem ya, kalau ga diem kita bisa kecelakaan, fokus ke depan, fokus nyetir, ini mobil belum lunas ya."
Bas hanya membalas dengan tawanya yang menggelegar, sebelum kembali fokus ke jalan raya.
Tanpa butuh waktu lama, keduanya sampai di kosan Ari, bangunan dua lantai dengan halaman luas yang cukup untuk menjadi lahan parkir itu sudah seperti rumah kedua bagi Bas.
Ari yang langsung berbenah, menata hasil belanja bulanannya sedangkan Bas langsung bergelung diatas kasur Ari, sebelumnya melapisi kasur dengan selimut tipis.
"Pinter banget cowok aku, udah ga perlu diteriakin ga boleh tidur diatas kasur kalau belum ganti baju apa lapisin dulu sama selimut," ucap Ari sembari mengusak puncak kepala Bas yang diam saja dan tidak merespon candaan Ari.
"Kamu kenapa heh?" Ari kembali bertanya ketika Bas tidak bergerak dan hanya bergelung memeluk bantal ari.
"Capek ya, Bas? yaudah, tidur aja kamu deh, aku mau nugas dulu ya."
Dua jam berlalu, Ari yang sudah selesai dengan tugasnya, kali ini mencoba membuat oseng sayur dan daging ayam yang tadi dibelinya, dapur kosan memang selalu sepi ketika sore hari saat weekend.
Selesai dengan masakannya, Ari membawa dua porsi oseng sayur ayam itu ke kamar, berniat untuk mengajak Bas makan siang yang sudah cukup telat.
Basnya masih tidur dengan lelap, kali ini bergelung diujung kasur sembari memeluk bantal, tanpa bisa menahan kegemasannya, Ari menaruh dua piring di meja terdekat dan bergerak untuk mengusak rambut Bas yang sudah panjang.
"Bas, bangun dong!"
"Bas... Bagaskara??"
"Kamariiiii," seruan gemas dari Ari itu sama sekali tidak mempengaruhi tidur Bas.
Dengan kesal, Ari menarik tangan panjang Bas hingga pacarnya itu terjatuh dari kasur, kekehan tawa Ari menjadi hal pertama yang didengar Bas setelah kaget dan terbangun.
"Jahat banget, cium dikit dong soalnya aku abis jatuh," Bas menatap Ari dengan pandangan memohon, membuat pemuda dengan bahu lebar itu tidak bisa menahan tawa dan akhirnya mengecup kedua pipi Bas dengan cepat.
"Makan yuk, abis itu kamu mandi deh."
Keduanya melewatkan sore itu dengan makan bersama dan bergelung di atas karpet bulu milik Ari, menonton anime yang sebenarnya hanya Bas yang suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta raya dan kerlipannya
Fanfictionmatahari dan bulan, bersatu dalam semesta semesta raya milik anandara mentari dan kamari bagaskara, satu dua tiga hari dalam selamanya yang dijanjikan. kompilasi cerita pendek tentang ari dan bas. a hajeongwoo story