0. Prolog

127 12 2
                                    

"SAYANG!!! GEMES KAKAK!! MAAFIN KAKAK DONG! INI KAKAK BAWA MAKANAN KESUKAAN CLARA LOH!" teriak Bagas dari bawah menggunakan pengeras suara.

Dari kamarnya di lantai 2, Clara bisa dengan jelas mendengar teriakan-teriakan Bagas yang sudah terjadi dari beberapa menit lalu. Clara hanya terkekeh-kekeh kecil namun tak menyahuti, membiarkan Bagas berteriak sesuka hati toh juga benteng rumahnya tak membuat suara Bagas menganggu tetangga samping.

Clara sedang merajuk karena Bagas melupakan janji mereka dari beberapa hari lalu untuk makan malam bersama, Clara yang sedari tadi sore sudah rapih tak kunjung di jemput atau bahkan di beri kabar.

Jengkel bukan kepalang disaat penantian Clara di balas dengan pesan singkat yang mengatakan bahwa Bagas lupa karena terlalu asyik main game bersama teman-temannya di base camp tempat mereka berkumpul, jadi biarkan saja Bagas begitu terlebih dulu.

5 menit.

10 menit.

20 menit

Clara mengernyit saat tak lagi mendengar suara Bagas, ia pun bergegas turun dari kasur membuka gorden jendela mengintip, namun Clara tak lagi menemukan Bagas.

"Ih pulang?!" Clara berdecak sebal mendapati Bagas yang tak ada di sana. Kembali menutup gorden dengan kesal hendak berbalik, namun terhenti karena ada pelukan hangat dari belakang tubuhnya.

"Maaf..." Suara lirih yang terdengar membuat Clara tau siapa pelakunya.

Clara tersenyum tipis tapi, hanya seperdetik karena detik setelah itu Clara melanjutkan aksi merajuk.

"Lepas," ucap Clara memegang tangan Bagas yang masih setia memeluk tubuh Clara.

"Gak! Gak akan, sebelum Cla maafin kakak," tutur Bagas dengan tegas dan semakin mengeratkan pelukan itu.

"Ngapain kesini? sana main aja lagi, Cla emang gak penting," ucap Clara dengan nada merajuk.

"Maaf sayang, maafin kakak, maaf, kakak gak lupain Clara cuman kelupaan," kata Bagas yang membuat Clara menghadiahkan cubitan pedas pada lengan pemuda itu.

"AWW! sakit sayang, ini KDRT loh," ringis Bagas, membuat pelukannya merenggang dan menjadi kesempatan Clara untuk melepas pelukan itu lalu berbalik menghadap Bagas.

"Biarin! Kelupaan sama di lupain sama aja! Sama sama lupa!" tandas Clara dengan muka yang dibuat garang.

"Loh Yang, ya jelas beda, kalau di lupain ya itu kakak sengaja, kalau kelupaan kan sifat manusiawi gak sengaja itu," jelas Bagas, melihat wajah Clara bukannya takut malah membuat Bagas gemas.

"Tau ah, alesan!" Clara mendorong sedikit tubuh Bagas lalu berjalan menuju kasur merebahkan diri di atas sana.

"Sayang... gemes..." Bagas jelas menyusul ikut merebahkan diri lalu melanjutkan pelukan tadi.

***

Secuil dulu yaa🤣

KACANG TELURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang