•𝘽𝙚𝙧𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙘𝙤𝙜𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙪𝙙𝙪𝙠 𝙙𝙞 𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙡𝙖𝙨•
⚠bahasa non baku⚠
⚠banyak kata kasar⚠
-Ini hanya fiksi penggemar⚠
-Jika ada kesamaan nama atau cerita itu ketidak sengajaan ⚠
°𝑱𝒂𝒅𝒊𝒍𝒂𝒉 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ju liat deh!" "orang-orang kok pada ngumpul?"
"mau coba liat kesana?"
yeora menganguk an kepala nya lalu berjalan sambil sedikit berlari ke arah keramain di taman kota
jungwon hanya tersenyum melihat yeora yang antusias sampai manarik tangan nya untuk berlarian kecil di taman. sejujurnya jungwon sangat merindukan moment seperti ini berasama gadisnya
tapi, sekarang ia di sibuk an dengan banyak tugas kuliah. yeora pun juga begitu. keduanya jarang melakukan interaksi secara langsung akhir-akhir ini
"aku kira ada apa, ternyata cuma ngantri beli eskrim" ucap yeora dengan nada sedih
jungwon terkekeh melihat reaksi kecewa yeora. "mau beli eskrim nya?"
"mau sih, tapi antri ju"
"tunggu"
jungwon menghampiri penjual eskrim tersebut. sedangkan yeora mengerutkan dahi nya melihat jungwon tengah berbincang dengn penjual eskrim
yeora pun menghampiri penjual eskrim. "kamu ngomngin apa ju?"
jungwon tak penjawab, ia malah membantu penjual eskrim itu membuat eskrim. yeora tambh dibuat bingung dengan tingkah jungwon
"ju kamu ng-
"nih aku buatin khusus dari tangan aku sendiri, buat kamu"
ternyata jungwon membuat an eskrim khusus untuk yeora. tingkah jungwon barusan membuat pembeli yang sedang antri sedari tadi di buat kagum dengan sikap nya.
"wahh irinya, andai aku punya pacar seperti itu"
"sweet sekali. sudah tampan, perhatian. beruntung sekali"
dan masih banyak pujian lagi. telinga yeora memerah, lalu ia tersenyum ke arah jungwon
"terimakasih ya paman"
"sama-sama tuan muda"
jungwon terkekeh lalu menarik tangan yeora pergi dari kerumunan orang-orang yang tengah mengantri sambil berbisik membicarakan mereka
"kok kamu bisa buatin ini ju?"
"bisa dong. ada rahasia khusus antara aku dan paman penjual eskrim tadi"
yeora memutarkan mata nya jengah. "cih, rahasia khusus apanya. pasti kamu bayar paman tadi lebih kan?"
"eh ga ya. justru murah karna aku buat sendiri"
"iya deh iya"
keduanya tengah memandang lautan biru di pusat kota, banyak pengunjung lewat disana. burung-burung juga berterbangan
bukan nya memandang lautan indah, jungwon justru memandang wajah yeora dari samping sambil tersenyum. yeora yang sadar lalu melirik ke arah jungwon. "ngapain liatin gitu?"
