2. Hilang ingatan

3.8K 338 87
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jari-jemarinya dengan santai membelai halus permukaan slayer yang di ujungnya terdapat inisial nama.

D&L.

Inisial nama itu cukup membuatnya bingung. D yang berarti inisial namanya sedangkan untuk L ia tidak tahu inisial nama siapa.

Tetapi, Jassmin bilang inisial itu adalah inisial namanya yang diambil dari nama tengahnya yaitu Leona. Damian percaya saja dengan ucapan itu. Namun, hatinya rasanya seperti menolak ucapan Jassmin kala itu.

Tangannya yang fokus membelai kain slayer dengan mata yang sedari tadi hanya tertuju pada jalanan kota yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan. Ia melamun, isi kepalanya seakan kosong. Bahkan suara dari kendaraan maupun teman-temannya tak dihiraukan sama sekali. Seakan-akan tuli tanpa bisa mendengar apapun.

Sekilas kejadian satu bulan lalu terlintas dalam ingatan. Tatapan tajam perempuan itu seperti mengingatkannya pada sosok yang entah siapa di masa lalunya. Perempuan itu seperti aliran listrik yang mengalir dan membuatnya tersengat akan tatapan dan cara bicaranya yang cukup berani.

Ya, Damian Kairo Abraham lelaki yang kala itu menggunakan motor ninja berwarna biru dan mengalami kecelakaan. Akibat kejadian itu membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa akibat kakinya yang membengkak karena tertimpa motornya. Pun ia harus absen beberapa Minggu dari sekolahnya.

Perihal kejadian itu masih belum bisa ia lupakan. Terutama setelah tahu fakta bahwa yang menggunakan motor ninja hitam itu adalah seorang perempuan.

Damian menggelengkan kepalanya pelan dengan satu tangan yang memijat area pelipisnya. Rasa pening ditambah beberapa bayangan itu kembali muncul. Bak film dokumenter adegan yang menampilkan sebuah sekolah kanak-kanak dan seorang perempuan kecil yang wajahnya blur selalu datang dikala kepalanya merasakan sakit.

Tingggggg!

Telinganya berdengung, kepalanya semakin sakit. Kini napasnya mulai tersendat dibarengi keringat dingin yang mulai mengalir dari pelipis hingga pipinya.

"Akhhh!" Teriaknya menahan sakit. Damian terduduk lemas dilantai yang dingin, sesekali ia memukul kepalanya agar rasa sakit itu berhenti.

Tak lama dari itu, salah satu temannya yang mendengar teriakan langsung mendatangi Damian yang kini semakin terkulai lemas di lantai.

"Astaga Dam!" Katanya dengan raut wajah terkejut melihat temannya yang kesakitan. Vion Afkara Reynald-lelaki itu memapah Damian untuk memasuki ruang basecamp.

Beberapa anggotanya yang melihat adegan tersebut sontak saja langsung berdiri dan beberapa diantara mereka langsung ikut memapah tubuh Damian.

"Kambuh lagi dia?" Tanya Nandana Rahardika salah satu temannya kepada Vion.

Tubuh Damian kini sudah dibaringkan di kasur. Napasnya masih memburu, keringat dingin pun semakin bertambah. Semua anggotanya merasakan panik kala melihat Damian kambuh kembali.

DAMILI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang