Sorry

131 10 1
                                    

"hiro kamu harus istirahat, apa kamu tidak ingat kata dokter" kata ibu tiriku. dia terlihat marah saat aku akan pamit untuk pergi.

"ibu lihat hiro. hiro sehat bu, lagi pula hiro hanya jalan sekitar sini doang kok. tenang saja" kataku dengan percaya diri. walaupun aku tau bagaimana keadaanku yang sebenarnya.

"hei fiko" sapaku saat bertemu dengan fiko dekat sebuah cafe.

"kau keras kepala ya" kata fiko sedikit kesal dengan tingkahku.

"biarlah ini demi clara, yang penting dia bisa kembali mengingat semuanya" kataku sambil senyum-senyum.

"harusnya kamu nyatakan perasaanmu kepadanya. kan kamu sudah tau bagaimana perasaan dia kepadamu" kata fiko menyarankan.

"ya aku memang berniat seperti itu. tapi setelah mengetahui umurku yang tidak panjang. aku mau kalian yang menjaga dia ya" kataku sambil ternyum penuh arti.

"tidak baik loh ngomong kayak gitu" kata fiko sambil berjalan untuk menjemput chika.

"ya itu kenyataannya fiko" kataku pasrah. aku sudah tau kalau umurku tidak panjang. dan hanya sebuah keajaiban yang bisa menyelamatkanku.

"baiklah jika kamu berkata seperti itu. yang penting sekarang kita buat clara mengingat semuanya" kata fiko dengan semangat. clara lupa ingatan karena kesalahanku, aku bertengkar dengannya dan membuat dia ceroboh sehingga kecelekaan itu terjadi. aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri karena hal itu. maka dari itu aku bertekad untuk membuat dia ingat dengan semuanya. setidaknya sebelum aku pergi.

~TIME SKIP~

"eh kalian sudah sampai, tunggu sebentar ya. biar tante panggil clara" kata ibunya clara saat kami sampai di rumah clara. Dia pun masuk dan memanggil clara.

"Jangan paksakan dirimu hiro, ingat" kata chika mengingatkan.

"Tenang saja" kataku. Aku sebenarnya menahan rasa sakit tapi demi clara aku harus menahanya. lalu tidak lama clara pun keluar.

"hai, clara. mau jalan bareng kita?" tanya chika sambil tersenyum. aku harap clara mau.

"boleh" katanya sambil tersenyum, kami pun sangat senang. aku juga merasa sangat senang.

"oh ya... kau tau clara... biasanya kalau lagi jalan-jalan kayak gini. kamu tau ynag paling cerewet dan buat kita semua ketawa. kangen saat-saat itu" kata chika saat kami sedang berjalan. apa yang di katakan chika benar. selama ini clara lah yang membuat kami merasa nyaman.

"maaf, aku belum bisa mengingatnya dengan betul" katanya sambil menatap chika dengan tatapan sedih. clara tersenyum. aku harap secepatnya dia mengingat kami

"aku mengerti, pelan-pelan saja. kamu pasti akan mengingatnya" kata chika. dia tersenyum saat mendengarnya. dia dan chika pun ngobrol cukup banyak, chika menceritakan semua kesehariannya. mereka mengobrol dan melupakan 2 orang di belakang mereka.

"hei kalian, jika ingin ngobrol berdua. pergi berdua saja, ngapain ngajak kami" kata fiko kesal. aku hanya tersenyum mendengar kata-kata fiko. bagaimana tidak, dia kan pacarnya chika.

"asik ada yang cemburu tuh" kata chika sambil ketawa. aku ikut tertawa saat mendengarnya, baru pertama kalinya aku melihat fiko cemburu hanya karena teman dekat pacarnya. akhirnya mereka berdebat tidak jelas. ya beginilah keseharian mereka

"hei, jangan diam saja. biasanya kamu loh yang menghentikan mereka" kataku sambil memegang pundak clara.

"benarkah?" tanya clara tidak percaya.

"kamu itu sangat berarti di antara kami. walaupun sebenar aku dan kamu pun sering beratem kayak mereka. tapi kita juga akur kok" kataku sambil tersenyum.

Who Am I ? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang