"Bukan Tuhan yang jahat tapi takdir yang sudah menciptakan jalan itu di setiap langkah manusia."
-Kim Taeil-Hye Michi
.
.
.
.
Semua nya apa khabar???
.
.
.
Semoga hari kalian menyenangkanHappy reading
-Kim Hee Rim pov-
Kau tau kan bagaimana rasa nya bahagia tanpa alasan yang jelas??
Bahagia yang sulit untuk di jelaskan dengan sebuah kata-kata dan sulit juga untuk di gambarkan bagaimana bahagia itu.
Entahlah, sejak diri ku selesai melakarkan beberapa ayat di buku kecil berwarna pink ku itu, timbul rasa bahagia hanya membayangkan lakaran yang sudah memenuhi satu lembar kertas itu.
Ini bukan pertama kali nya aku menulis sesuatu di buku kecil ku itu yang bisa di bilang buku harian lah yang mana selalu ku bawah kemana saja.
Tapi entah kenapa, lakaran atau peristiwa itu berhasil membuat ku untuk tidak berhenti tersenyum dari sana. Peristiwa yang jelas sungguh membahagiakan itu.
"Nanti setelah kau lulus, aku janji akan melamar mu!"
"Hrm??! Benarkah?? Kau tidak berbohong kan??"
"Tentu tidak sayang! Bukan itukah yang kau tunggu selama ini??"
Yup! Kata-kata manis itu lah yang berhasil membuat ku senyum tidak mengingat dunia. Kata-kata sederhana yang di ucapkan oleh kekasih ku Moon Taeil.
Ya! Dia akan melamar ku setelah lulus nanti.
Ya Tuhan akhir nya!
Setelah 5 tahun, akhirnya hubungan ini akan di akui di depan Tuhan tidak lama lagi. Rasa nya tidak sabar sekali menunggu waktu itu tiba.
"Woy Kim Hee Rim! Senyum-senyum sendiri. Lagi mikir apa??!" Pria tinggi lampai itu adalah sahabat kecil ku Luhan. Dia tampan tapi agak cerewet anak nya. Padahal cowok.
"Bisa tidak kalau datang itu sapa dengan baik?? Tidak seperti tadi main nyosor saja. Kalau aku jantungan bagaimana??" Kan! Mulai lah ceramah kecil ku keluar jika Luhan bertingkah lagi.
Eh btw, nama ku Kim Hee Rim sering di panggil Ri. Anak-anak kampus sering menjuluki ku si genius. Tidak tahu alasan nya apa tapi dari yang aku tau, kerana keputusan semestar ku yang tidak pernah turun dari top 3.
Ya memang ku akui itu tapi untuk julukan itu lebih layak di kasih untuk satu siswa yang juga seangkatan dengan ku. Dia jauh lebih genius ketimbang aku yang kadang bisa tolol juga.
"Kenapa belum pulang?? Om Yesung tidak menjemput mu lagi??" Tanya nya, merasa aneh melihat ku masih berada di kampus walaupun waktu kelas sudah selesai.
Iya biasa nya aku tepat saat waktu kelas selesai, kelibat ku tidak akan pernah terlihat lagi. Luhan bahkan berani mengklaim kalau aku akan menjadi orang pertama yang pulang setelah kelas selesai.
Teman sekelas bahkan juga akan mengatakan hal yang sama dan ya begitu lah kenapa Luhan merasa heran melihat ku masih berada di kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive
Fanfiction"Apakah kau sama sekali tidak memiliki perasaan dengan ku??" "Tidak! Kau hanya perusak hubungan ku dengan kekasih ku!" Jika di dunia ini ada hal yang lebih sulit, maka akan ku akui itu tapi seperti nya tidak ada. Bahkan kematian sekalian pun yang s...