"Janji yang terungkap, ku harap tidak akan pernah berubah sampai kapan pun."
-Kim Hee Rim-
Happy reading
-Hee Rim pov-
Mata ku nyaris membulat kaget, eh bukan kaget tapi lebih kepada bingung sebenarnya.
Iya bingung!
Bingung melihat suasana rumah ku yang tampak begitu ramai sekali, pintu rumah bahkan terbuka luas begitu saja.
Ku mulai dengan langkah pelan, melangkah sedikit demi sedikit, berniat untuk tidak menganggu kegiatan mereka yang tampak sedang berbicara di dalam.
"Siapa sih yang datang??" Ucap ku pelan, sembari melangkah pelan, ingin melihat siapa tetamu yang mendatangi rumah ku di saat ini.
Ku bisa perkirakan, tetamu di situ sekitar 3 atau 5 orang. Terhitung ada dua mobil, berbeda jenis juga berbeda warna.
Jika ku ingat-ingat kembali, saudara terdekat mahupun sahabat ku, tidak ada yang punya mobil semewah itu. Mobil jenis Mercedes dan juga BMW.
Ya ku tahu memang kehidupan ku serta sahabat ku bisa memiliki mobil seperti itu tapi kenapa juga membazirkan uang untuk hal seperti itu kan.
Lagi pula aku masih tidak memilik sim dan jika pun ada, ku yakin mobil yang ku dapat kan hanya mobil bekas kakak ku. Tidak asik bukan??
Ku pasang kan telinga baik-baik, mencoba mendengar perbualan apa yang sedang mereka bicara kan di dalam sana.
"Apa yang sedang kau lakukan??"
"Khamjagia!!" Tubuh ku terundur beberapa jarak ke belangkah, nyaris jantungan kerna teguran seseorang yang tiba-tiba di situ.
"Maaf! Jika membuat mu kaget." Ucap seorang pria yang tidak ku kenali siapa diri nya.
"Loh! Hee Rim! Sudah pulang ternyata." Ya seperti nya suara teriakan ku tadi membuat orang-orang di dalam sana keluar, ingin tahu kejadian ini."
Ku memejamkan mata, juga membuang pandang ke arah lain terasa sekali malu ini Tuhan. Tatapan dari orang-orang yang tidak ku kenali itu, sungguh membuat harga diri ku ini seketika malu.
Padahal jelas salah pria itu. Datang secara tiba-tiba dan nyaris membuat ku jantungan kerana sapaan nya.
"Ah maaf sudah mengganggu kegiatan kalian eomma nim! Aku tadi nya berniat mau masuk diam-diam gitu tapi ketahuan deh!"
Ku pasang kan raut wajah kesal itu pada sosok pria yang menjadi punca aku jadi pusat perhatian di sini. Wajah yang-ya menurut ku tampan sih tapi tetap saja dia menyebalkan.
Eh tapi tunggu?? Dia siapa ya btw?? Wajah nya benar-benar asing di fikiran ku. Jika pun dia orang terdekat ku, pasti mama atau papa akan sering menceritakan tentang dia.
Bahkan wajah seorang wanita tua yang ku yakini adalah ibu nya, sama sekali tidak ku kenal. Tapi tunggu-sebalik nya wanita itu malah mengenali ku.
"Eoh omo! Uri Hee Rim! [Tubuh ku di peluk begitu kuat, seperti orang yang lama tidak bertemu] Makin besar makin tambah cantik ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive
Fanfiction"Apakah kau sama sekali tidak memiliki perasaan dengan ku??" "Tidak! Kau hanya perusak hubungan ku dengan kekasih ku!" Jika di dunia ini ada hal yang lebih sulit, maka akan ku akui itu tapi seperti nya tidak ada. Bahkan kematian sekalian pun yang s...