Beberapa hari kemudian setelah Mark sadar
"Mark" Panggil Taeyong
"Ada apa Bu?" Tanya Mark
"Ada yang mau nemuin kamu" Ucap Taeyong
"Siapa?" Tanya Mark
"hey sini"
Orang yang di panggil Taeyong pun menghampiri nya
"Bubu keluar dulu ya, baik baik kalian" Ucap Taeyong sambil menutup pintu nya
"Ten aku harap tidak terjadi sesuatu" Ucap Taeyong
"Aku juga" Ucap Ten
Sedangkan keadaan di dalam
"Hendery..? Sini" Ucap Mark
Iya orang nya adalah Hendery dia di kasih tau oleh adik nya jika Mark sudah sadar
"aa iya-a" Ucap Hendery
"Kenapa kamu gugup?" Tanya Mark
"Maaf"
"Untuk?"
"Penyebab kau kecelakaan"
"No"
"What?"
"Bukan kamu yang buat aku kecelakaan, itu hanya lah takdir. Tidak ada yang salah disini" Ucap Mark
"Maaf"
"Sudahlah jangan meminta maaf terus, kau tidak salah" Ucap Mark
"Jangan mogok makan." Lanjutnya
"K-kau tau dari mana?" Tanya Hendery
"Haechan."
"huh, sungguh aku sangat minta maaf" Ucap Hendery
"hey sudah sudah aku sudah bilang jika tidak ada yang salah disini" Ucap Mark
"Aku beruntung mempunyai teman seperti mu" Ucap Hendery
"haha, hey bro kau kurus makan lah yang banyak" Ucap Mark
"eh infus nya mau habis, gw panggil aunty taeyong dulu" Ucap Hendery sambil menghampiri pintu untuk menemui Taeyong dan Ten dan Mark yang mengetahui itu pun hanya bengong
"Aunty Taeyong, infus Mark habis" Ucap Hendery
"Iya kah?? Sebentar Aunty panggil dokter dulu" Ucap Taeyong sambil meninggalkan Ten dan Hendery
"gimana sayang? Mark gapapa kan?" Tanya Ten
"Iya Mark memaafkan ku, ah tidak dia menolak aku meminta maaf" Jawab Hendery
"Kan udah Mae bilang, gapapa" Ucap Ten
"hehe iya"
Sementara di kediaman Nomin dan Sungtaro
"Om lepasin kita om" Ucap Jeno
"Gak" Jawab Yuta ketus
"Ayah udahlah" Ucap Shotaro
Flashback
"Na, om Yuta ada di rumah gak?" Tanya Jeno
"Engga lagi di kantor sama buna" Jawab Jaemin
"kenapa?" Lanjutnya
"Ayo double date" Ucap Jeno
"ha? double date?" Tanya Shotaro
"hm, Nomin dan Sungtaro" Ucap Sungchan
"Ouh ayok!" Ucap Shotaro
Jaemin pun terkejut dengan pengakuan adeknya itu