CHAPTER 1

76 5 0
                                    

Pagi yang rutin terlihat seorang gadis dengan setelan rapinya putih abu-abu menuruni tangga menuju dapur hanya untuk mengisi harinya dengan sarapan bergizi.

"Pagi bunda, pagi papa" Sapaku riang

"Princess papa udah rapi" Kata papa yang gak kalah riang juga.

Ku balas dengan senyuman manjaku ke papa sambil memberikan jari loveh ala-ala korea gitu

"Sarangee papa" balasku

"Kei, ini sarapan kamu" Kata bunda sambil menyodorkan susu dan roti selai stroberi

"Maaci bunda ratu" jawabku penuh senyuman

Bunda hanya tersenyum mendengarnya

Kuedarkan pandanganku mencari sosok kakak laki-laki ku.

"Kak Bagas mana bunda?" tanyaku

"Kakak sudah pergi kerja" Balas bunda

Kulihat jam yang melingkar di tanganku

'Masih jam 6.30' batinku

"Kok pagi banget kerjanya pa ya? Kakak kan wakil CEO, CEO nya aja masih nyerumput kopi di sini" tanyaku

"Kakak ada meeting. Bos kan wajar datangnya siang. Hahahaha..." balas papa sambil tertawa.

Emang udah biasa sih sebenarnya jarang kak Bagas ada di rumah udah kayak bang toyib semenjak megang jabatan wakil CEO di usianya 24 tahun yang tergolong muda. Belum lagi kak Bagas punya pacar CEO, pasti saingan tuh kerjanya.

"Pa, adik nggak mau kerja rodi kayak kak Bagas." Seruku

Papa hanya tertawa mendengarnya begitu juga bunda.

"Adik berangkat ya pa, bunda" kataku sambil salim

"Tunggu, papa yang anter kamu" kata papaku menghentikan langkahku

"Ah.. papa ... malu... adik di anter kang ujang aja ya" protesku

"Nggak bisa. Ini hari pertama kamu resmi sekolah SMA. Pokoknya papa yang anter" kata papa

"Bundaaa...." Rengekku

"Papa hanya antar adik cuman hari ini kan ya pa?" kata mama entah membantu atau tidak

Papa mendengar itu gelagapan menjawabnya

"Ya... ya... Ma. Papa antar adik cuman hari ini aja kok. Papa pingin papa yang antar adik hari pertama sekolah" kata papa sedikit terbata-bata

Ku hanya memejamkan mataku berharap papaku nggak ikut ngantar sampai ke kelas seperti waktu aku SMP dulu.

"Adik mau di antar papa CUMAN HARI INI. Tapi papa janji sama adik" pintaku sedikit penekanan

"Janji apa princess nya papa?" tanya papa

"Janji papa nggak ikut turun ke mobil. Papa antar adik hanya sampai depan gerbang sekolah." Kataku

"Nggak bisa gitu adik" protes papa

"Ya udah adik nggak usah sekolah" protesku juga

Terlihat papa ingin minta bantuan ke bunda tapi ku lihat bunda udah pelotin matanya ke papa

"Ya deh adik menang. Papa janji" kata papa meski terlihat kecewa

"Yeeey papa udah janji... Ingat janji harus ditepati ya pa" jawabku riang

"Ya deh princess papa" senyum papaku saat melihatku senang

Akhirnya sampai juga di sekolah. Sesuai janji papa nggak ikut turun hanya mengantar sampai gerbang. Terlihat wajah papa yang kecewa tapi apa boleh buat, aku nggak mau kejadian SMP terulang Kembali. Malunya itu sampai ubun-ubun.

Apalagi hari yang cerah suasana yang hangat hati juga berseri-seri akan bertemu dengan crush aku selama ini.

BTW aku kelas 1 SMA loh di SMA Garuda. Disinilah ceritaku di mulai.

SALAHKAH CINTA INI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang