Semilir angin malam yang menerpa wajah cantiknya, menerbangkan beberapa helai rambut halus yang menutupi keningnya. Seorang laki-laki cantik yang duduk termenung di bangku taman kota Beijing, lelehan air mata yang terus turun membasahi pipi chubbynya, dan isakan halus yang terus berusaha ia tahan. Wajah cantik itu terlihat kacau.
"Hiks...rasanya sakit, dan sesak" ia meremas dengan kuat dada sebelah kirinya, berusaha menghilangkan rasa sesak yang ada di dadanya.
"Kenapa hiks...kenapa harus dia?" Ia kembali menangis dengan pilu, dinginnya malam yang menusuk sampai tulang bahkan tidak ia hiraukan. Laki-laki cantik ini hanya mengenakan celana pendek selutut, dan juga baju kaos hitam yang bahkan tidak dapat melindunginya dari angin malam.
"Aku kira kita spesial, tapi ternyata hanya aku yang menganggap begitu hiks...YIBO BENCI ZHAN GE" Yibo, atau yang bernama lengkap Wang Yibo itu berteriak, berusaha melepaskan emosi yang sejak tadi ia tahan. Rasa sesak di dadanya, rasa sakit yang amat hebat di hatinya membuat ia benar-benar tak berdaya. Seseorang yang ia cintai, seseorang yang ia perjuangkan sejak lama agar menjadi miliknya, tiba-tiba saja datang padanya dengan sebuah kabar duka untuk hatinya. Zhan Gege yang ia cintai datang, datang dengan seorang wanita cantik yang ia tahu adalah sahabatnya sendiri, memberitahu Wang Yibo bahwa keduanya sedang menjalin hubungan asmara.
Hancur? Yibo rasa itu tidak penting untuk dipertanyakan, karena hatinya bahkan terasa amat sangat sakit, perih, dan sangat menyesakan, terlebih lagi saat bibirnya dipaksa tersenyum, dan mengucapkan kata "Selamat" Yibo rasanya ingin sekali berteriak di depan wajah Zhan, dan mengatakan bahwa ia mencintainya, tapi lidahnya terasa kelu terlebih lagi saat melihat senyuman lebar sahabatnya membuat ia tidak tega, dan berakhir hanya diam sampai sepasang kekasih itu pergi.
"Aku ingin kembali, pada waktu dimana kamu menanyakan siapa namaku hiks"
TBC.
Segini aja dulu yah. Semoga kalian suka😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Stop
FanfictionBagaimana jadinya jika cinta yang datang, menciptakan sebuah rasa yang indah diawal pertemuan, tapi pada akhirnya salah satu harus rela mengikhlaskan. Semua belum dimulai tapi hati harus dipaksa untuk mengikhlaskan. Dia yang tersayang berubah begitu...