Halo ini cerita kedua aku padahal satunya belum tuntas dan aku ngetiknya waktu Uas hehe kalo ini ada sedikit kisah nyatanya tapi dikit ngambil sifatnya aja hehe jangan lupa baca juga cerita pertamaku : This Love (vote n cmment)
Ok kalo udah baca diharapkan Vote + Comment karena semakin kalian banyak vote dan Comment semakin naik Moodku untuk melanjutkan cerita ini. Yang baca cerita ini sama Vote n Comment bakal aku Follow tapi Followback hanya untuk 10 orang yap ok back to story.
Aku seorang pelajar dengan banyak teman, cerewet, pikun, telmi, dan famous karena banyak yang kenal padaku tapi aku tidak mengenalnya.
Tapi jangan salah, aku sopan kok ketika ada yang menyapaku aku akan membalasnya, tak lupa otak yang sangat payah bagiku ini pelengkap bagiku tapi kusyukuri sajalah.
Jangan meremehkanku meski telmi tapi aku menjadi Ketua Kelas di kelas yang aku duduki ini kelas 11 karena kecerewetanku mungkin.
Aku sangat bodoh pada pelajaran IPA dan Math tapi aku masuk jurusan IPA dan itu membuatku seperti penjara tiap pelajaran fisika lebih baik menghafal naskah storytelling atau pasal pasal daripada menghitungnya, ahh jangan lebih baik mendengarkan musik Justin Bieber,One direction dan Artis Ganteng lainnya.
Aku berteman dengan siapa saja perempuan maupun laki-laki sama saja asalkan bisa membuatku ketawa dan melupakan stress. Ok enough ada suara horror akan datang dan 1..2...3....
" Araaa " Ucap wanita paruh baya pada anaknya, ya itu Mamaku segera kubuka buku dan ku sembunyikan gadget yang ku pegang dibawah bantal
" Eh Mama, Ada apa tumben kesini? " Ucapku seraya ketawa grogi, padahal tiap malam kesini
" Kamu sedang apa? " Ucapnya seperti toa masjid tapi aku sangat menyayanginya
" Ini lagi belajar fisika buat besok UH, biasalah ngafalin rumus Ma, Hehe " Ucapku dengan semangat 45 agar tidak terbongkar kegiatanku sejak tadi
Mama melihat mataku seperti mengintimidasi apa aku benar atau bohong " Gadget mana sayang? sini mama simpan dulu ya " Putuslah harapanku untuk mendownload lagu baru Justin Bieber
"HAH, jangan lah Ma masa gak kasian anaknya belajar rumus begini kan ini gak pegang gadget " Sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali
Mama menggelengkan kepalanya seperti anak dugem " Liat sekarang, dan baca rumusmu lihat itu "
" Wohh " Segera kubalikkan buku ku, ahh kebalik
" Aku hanya menyoba cara baru Ma, hehe " Sambil menyeka keringat di pelipisku padahal sudah ada pendingin ruangan
" Sini kedua gadget mu " Ucapnya sambil meminta dengan satu tangan kedepan seperti begal Hp menurutku
" Loh kok? Mama ta.. " Ucapku heran karena Mama sebelumnya tidak tau aku punya gadget dua
" Apa yang Mama tidak tau sayang, Sini gadgetnya " Ucap Mama dengan mata seperti kepedasan
"Satu ajalah ma, Kalo nelfon ntar gimana " Ucapku menawar dengan muka memohon
" Yasudah satu tapi paketannya mama matikan " Mama memberikannya padaku lagi tapi dengan keadaan paketan off
" Lebih baik tidak memakainya " Ucapku lirih
"Oh iya, besok anak Pak Revan kesini, dia cerdas sekali, dia akan membantumu belajar selama seminggu, lusakan sudah UKK jadi belajar sama dia disini sampai TUNTAS " Ucap Mama dengan menekankan kata tuntas
aku melirik Mama dan kembali melihat buku ku dan aku baru sadar " APAAA?!!! "
Mama menutup pintu dan sekarang aku bingung anak pak sapa itu akan kesini sedangkan aku tidak mengenalnya
apakah dia perempuan atau laki-laki? ahh teganya mama membuat anaknya yang cantik ini menjadi malu.
DONT FORGET TO VOTE & COMMENT KIRIM KRITIKAN ATAU TANGGAPAN KALIAN KARENA 1 VOTE DAN 1 COMMENT KALIAN ITU BISA BIKIN MOOD AKU NAIK,OKAYY MAKASI BANYAK..
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Look Me In the Eyes
Teen FictionElzara Q Elbert " APAA??!!! " Ahh Mama jangan dia yang menjadi teman belajarku, aku malu sangat malu dia cuek, jutek, sok perfect, menyebalkan, tidak sabaran, ingin ku tendang dia tapi ketika aku menatap matanya ada yang aneh, keanehan itu menghampi...