Sandrina Abimanyu

11 0 0
                                    

KRINGG KRINGG!

Bel pulang sekolah sudah berbunyi menandakan bahwa kegiatan pembelajaran telah selesai. Semua murid sekolah berbondong bondong ingin cepat cepat pulang untuk melanjutkan kegiatan mereka masing masing. Mungkin kegiatan yang di maksud Rebahan dan Rebahan? Ya kalo gak Rebahan main hp.

*Maklum beban negara emang gitu;)*

Di salah satu ruangan bertuliskan IPA 12. Terdapat seorang siswi yang sedang membereskan semua peralatan menulis nya. dia sandrina. "Loh ini buku aku kok gada? Perasaan tadi aku taruh di sini deh. Mana sekolah udah sepi lagi, takut nya nanti kesorean " ucap nya dengan raut wajah yang gelisah.

Sudah dari beberapa menit yang lalu sandrina mencari buku nya yang tiba tiba hilang entah kemana, di ambil tuyul? Ah mana mungkin tuyul nyuri buku. Bukankah tuyul itu pintar? Buktinya dia hanya bisa berhitung sampai 10 angka, lantas mengapa dia harus repot repot mencuri buku pelajaran??. Hingga suara langkah kaki membuat acara mencari bukunya terhenti.

"Yang Lo cari itu ini kan?" Tanya seseorang tersebut, sambil mengangkat buku yang di pegang nya.

"Loh itu buku aku, kok bisa di kamu?" Tanya sandrina yang sedikit terkejoet kejoet karena buku nya yang tiba tiba berpindah tempat ke satu dan yang lain nya, ah buku nya ternyata sasimo juga. Pikir nya.

"Ya iyalah, orang gue yang ambil" Jawab Miranda dengan tampang songong nya. Seseorang itu adalah Miranda, yang di temani dengan dua teman nya yaitu Nadila dan Laura.

"Kalo gitu a-aku ambil ya bu-bukunya" ucap Sandrina yang hendak mengambil buku yang berada di tangan Miranda. "Eh! Enak aja Lo main ambil ambil! Gue juga ngambil nya susah payah dongo" sarkah Miranda yang langsung mengangkat tangan nya ke atas, di saat Sandrina hendak mengambil buku tersebut

"Kan itu buku aku mir" jawab sandrina dengan suara yang sedikit bergetar.

"Mau buku Lo buku orang lain kek B-O-M-A-T BODO AMAT" jawab Miranda dengan kekehan nya, tidak lupa juga menekan kata demi katanya, kedua teman nya pun hanya tersenyum remeh menatap sandrina dengan badan yang bergetar.

"Heh cupu Lo jangan sok kegatelan ya sama si Al, ingat Lo itu cuman anak baru disini!" Seru Laura.

"Ingat ya Al itu cowo nya Miranda, jadi Lo jangan kegatelan sama dia, mentang mentang Lo satu meja sama dia!" Sentak Nadila

"Aku gak pernah gitu, kenapa kalian ngomong gitu ke aku?" Ucap sandrina, perasaan dia tidak pernah berbicara dengan si Al Al itu, ah jangankan berbicara bertegursapa dengannya saja tidak pernah ya walaupun mereka satu meja. Pikir nya

"IKAN KECEBONG IKAN BUNTAL, YANG JOMBLO TAI NYA KENTAL"

"SADAR BEGO LO JUGA JOMBLO!"

Suara ribut di luar mampu membuat para ciwi ciwi yang sedang berada di ruangan mengernyit bingung, siapa yang berteriak di jam segini? Bukankah bel pulang sekolah berbunyi  beberpa menit yang lalu? Lantas siapa yang berteriak seperti orang kesetanan? Setan? Tidak mungkin jam segini setan mana mungkin sudah muncul.

"Loh kalian berempat kok belum pulang?? Kalian pasti lagi mau persiapan ngepet ya? Ihh serem, ngepet kok di sekolah di kuburan dong biar seru" Ucap ucup. Yap suara ribut di luar tadi berasal dari dua cowo yang tak lain adalah Ucup dan Bagas.

"Gini nih ciri ciri manusia kurang imunisasi" ucap Bagas bertujuan untuk Ucup.

"Yeh si Bagong gini gini juga gue ganteng kan? Saking ganteng nya janda Deket rumah juga kepincut sama kegantengan gue" balas Ucup dengan nada songong dan PD nya.

"Kalian mau gue cincang?" Ucapan yang terlontar dari bibir arkanu serta tatapan tajam nya, mampu membuat dua manusia yang tadi bertengkar menjadi diam tak berkutik.

"Kenapa kalian masih di sini? Bukan nya bel pulang udah bunyi beberapa menit yang lalu?" Tanya Arkan kepada empat perempuan di ruangan sana.

"Penting buat kalian?, lagian kalian sendiri kenapa masih di sekolah? Si Al mana? Kok gak ikut?" Jawab miranda sinis dengan mata yang celingak celinguk mencari orang yang sedang ia  tanyai.

"Ye santai aja kali" jawab Arkan

"Serah! Gue tanya si Al mana?" Tanya minrandal lagi kepada keempat laki laki di sana.

"Penting buat Lo?" Jawab Ucup yang di balas dengan tatapan sinis dari Miranda dan kedua antek antek nya.

Sandrina yang jengah menatap perdebatan Yanga da di depan matanya pun hanya menghela napas lelah, mungkin kalau dia pergi dengan hati hati, gak bakalan ketahuan?? Ah ide yang bagus. Soal buku nya yang berada di tangan Miranda jadi urusan belakangan saja.

Setelah nya sandrina dengan hati hati keluar ruangan tanpa sepengetahuan orang di sana yang lagi sibuk berdebat.

                                                                                             

Di sebuah gedung  bertingkat lima. Terdapat seorang gadis yang sedang berjalan mendekati sofa, sembari menunggu seseorang yang sebentar lagi akan keluar.

"AAAA, ANAK MAMI KOK BARU KESINI?" Teriak wanita paruh baya yang keluar dari salah satu ruangan disana.

"Duh, Nyonya Mariana Abimanyu arcks. Yang terhormat, mohon kerjasama nya, ya. Ini kuping saya rasanya mau copot karena teriakan anda" jawab gadis yang saat ini tengah di peluk erat oleh wanita tersebut

"Hehe maaf, tadi mami replek" wanita paruh baya itu pun melepas pelukan nya. Ya dia adalah Mariana Abimanyu arcks, yang tak lain yaitu ibu dari sandrina Abimanyu arcks. Memang di sekolah sandrina sengaja tidak menggunakan marga arcks. Dia tidak memakai marga tersebut di karenakan, dia sedang menyelidiki sesuatu, sesuatu? Ntahlah hanya author dan keluarga nya yang tau.

"Reflek mi" jawab Ariana.

"Iya, iya, mami typo tadi"

"Mana ada typo kayak gitu"

"Ada kok. Contoh nya mami"

"Semerdeka mami aja deh"  ayolah mau dia berdebat sampai besok pun dia gak bakalan bisa menang melawan sang mamih.

"Ngomong ngomong tumben kamu kesini? Ada apa?" Tanya Mariana, yang dia tau sandrina anak nya selama ini sedang sibuk dengan urusan nya, itu sebab nya dia akhir akhir ini jarang sekali untuk datang.

"Nggak ada kok mi, sandrina cuman kangen aja sama kenangan di rumah ini, Emang sandrina gak boleh apa pulang ke rumah masa kecil sandrina?".

"Siapa bilang gak boleh? Pintu rumah ini terbuka lebar buat kamu sayang" ucap Mariana sembari mengelus pipi mulus anak nya.

"Ah, iya mi. Papi mana?" Tanya sandrina, sedari tadi dia tidak melihat sang Papi, biasanya papi nya selalu ada, saat dia berkunjung kerumah papi, mami nya.

"Tadi ke kantor, katanya ada meeting mendadak"

Sandrina yang mendengar nya pun hanya mengangguk paham.  Rama Abimanyu arcks. Siapa yang tidak mengenal Rama??. Ayolah pasti sebagian masyarakat Jakarta tau siapa dia, dia adalah pengusaha terkenal no satu. bahkan perusahaan nya pun juga sudah menyebar kemana mana, mau itu di luar daerah ataupun di luar negri.

1051 kata

HAE, KITA KETEMU LAGI. MAAF YA AKU BARU POST.

AKHIR AKHIR INI JUGA AKU SEDIKIT SIBUK SAMA URUSAN RL, OH IYA SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA CERITANYA, MAAF JUGA KALO CERITA AKU GA SEBAGUS CERITA YANG LAIN, INI JUGA BARU CERITA PERTAMA KU,JADI ANGGAP AJA INI BARU PERCOBAAN KU MEMBUAT CERITA HEHEHE.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YA QAQAQ

SEGITU DULU YA BYEE

SEE YOU!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE NERD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang