Chapter 1.2

44 11 0
                                    

Hanya sekitaran 30 menit yang diperlukan Hanji untuk mengendarai mobilnya dari rumah sakit ke rumahnya. Dia segera keluar dari dalam mobil dan berlari menuju pintu depan.

Hanji pun masuk ke rumah, mau tidak mau dia harus menyempatkan diri untuk melepaskan sepatunya terlebih dahulu sebelum dia bergegas ke kamar tidurnya.

*Ckreak
*Brakk!

Interval waktu antara kedua suara tersebut tidak sampai satu detik dan kemudian diikuti dengan bunyi hentakan lantai kayu beberapa kali sebelum bunyi hentakan tersebut berhenti di sebuah kamar.

Hanji menutup rapat pintu kamarnya. Ekspresinya menunjukkan bahwa dia sangat tidak sabar untuk memainkan game World of Fantasy yang dia terima dari Kak Miu.

Hanji melihat sekilas game-disk itu.

Kover game-disk yang dia pegang memiliki gambar seperti globe dengan beberapa hiasan yang menonjol dari globe itu, seperti pohon raksasa, istana putih, istana hitam, gunung, dan semacam monster laut. Mungkin itu menunjukkan beberapa lokasi yang ada di dalam game.

Bagaimanapun juga, Hanji tidak terlalu peduli dengan kovernya, tujuannya yang paling penting adalah masuk ke dalam game World of Fantasy dan bertemu dengan Haru.

Hanji mengambil kaset dari dalam game-disk lalu memasukkannya ke dalam lubang kaset yang ada di sisi kiri game-pod yang melintang di salah satu sudut kamarnya.

Game-pod milik Hanji hampir selalu menyala walaupun dia tinggalkan begitu saja, kecuali pada saat rumahnya mengalami pemadaman listrik. Sebenarnya hal ini terjadi karena lemahnya kemauan Hanji untuk mematikan mesin tersebut setelah selesai dia gunakan.

Dengan kata lain, dia tidak perlu repot-repot lagi untuk mengatur ulang sistemnya setiap kali mesin itu menyala dan dia bisa langsung memainkan game apapun yang dia inginkan setelah mengganti kaset yang ada di dalam game-pod. Akan tetapi, kekurangan dari sifat malasnya itu bisa membuat game-podnya mengalami beberapa masalah sistem sebab tidak pernah di-restart.

Bukan berarti Hanji tidak mengetahui konsekuensi dari tindakannya, melainkan dia masih bersifat acuh tak acuh karena dia belum pernah mengalami dampaknya sekalipun.

Hanji membaringkan dirinya terlentang dengan posisi yang begitu nyaman. Beberapa kabel yang di ujungnya terdapat semacam bell yang ada pada ujung stetoskop secara perlahan menempel pada bagian-bagian tubuh Hanji, 3 di kepala, 3 di dada, 6 di kedua lengannya, dan 6 lagi di kedua kakinya.

Setelah kabel-kabel itu terpasang dengan sempurna, muncul suara dari game-pod yang mengatakan bahwa sistem telah siap. Merespon suara itu, Hanji pun berucap, "Dive Start!"

Beberapa saat kemudian, getaran elektromagnetik dari kabel-kabel itu membuatnya tertidur lelap sekaligus membawa pikirannya ke dalam loading screen dari game World of Fantasy. Loading awalnya tidak terlalu lama, hanya sekitaran sepuluh menit saja sebelum akhirnya Hanji dibawa ke menu pembuatan karakter.

Ini adalah permulaannya....

Bagi kebanyakan orang, jika mereka diberikan dua pilihan dengan keterangan kelebihan serta kekurangan dari setiap pilihan yang ada, mereka akan berpikir-pikir terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan mereka.

Meskipun begitu, masih ada sebagian yang langsung memilih setelah berpikir sejenak dan ada pula yang berpikir ulang setelah mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan keuntungan dan kerugian yang akan mereka alami.

Dan di antara kedua tipe itu, Hanji termasuk ke dalam tipe yang terakhir. Dia tidak bisa untuk tidak berhati-hati dalam memikirkan keuntungan serta kerugian yang dia dapatkan pada karakter-game nya.

"Hmm.... Mari kita lihat dulu satu-satu."

Pertama-tama, Hanji akan membaca seluruh keterangan dari ras yang ada —ras dengan total lebih dari seratus jenis—, lalu membaca lagi tentang class serta job awal yang ada —dengan total lebih dari seratus—, setelah itu Hanji akan mempertimbangkan satu per satu tentang skill yang bisa dipelajari oleh setiap ras —total jumlah skill saat ini lebih dari 500 jenis skill—.

Beruntungnya, berbeda dari orang biasa, Hanji dapat membaca serta berpikir berkali-kali lipat lebih cepat daripada orang biasa saat kesadarannya berada di dalam dunia maya. Waktu yang biasanya dibutuhkan oleh orang biasa untuk mempertimbangkan pembuatan karakter dapat dipangkas sangat drastis dari 6 jam menjadi 20 menit dengan bakat alami Hanji.

Disamping itu, kemampuan berpikir cepatnya menjadi salah satu kartu andalannya dalam bermain game D-RPG.

"Baiklah, sebagai permulaan ini cukup baik," gumamnya saat dia melihat tampilan karakternya, seekor lycan.

Maksud lycan di World of Fantasy adalah hewan serigala dengan fisik seperti manusia, istilah lainnya adalah wujud yang serupa ketika manusia berubah menjadi serigala pada bulan purnama. Jadi, lycan di sini tidak memiliki transformasi untuk menjadi manusia ataupun serigala sepenuhnya sama sekali, berbeda dengan werewolf yang bisa bertransformasi menjadi manusia di siang hari.

Meskipun ada banyak ras lain yang lebih unggul dari lycan, Hanji tetap memilihnya karena biasanya game DMMO-RPG yang seperti ini tidak jauh beda dengan game DMMO-RPG lainnya, ditambah lagi ada kemungkinan besar kalau World of Fantasy mempunyai konsep yang mirip dengan legenda atau mitologi kuno yang ada di dunia nyata.

Kemungkinan itu memperkuat faktor bahwa ras lycan yang dia pilih dapat berevolusi menjadi kelas legendaris, Dewa Mesir kuno, Anubis, karena Anubis adalah serigala bertubuh manusia.

Jika memang begitu, konsep Anubis pada game DMMO-RPG lain adalah "dia yang berurusan dengan jiwa dan retribusi suci" sehingga skill yang dimiliki Anubis berupa tipe burst yang mematikan.

Hanji juga telah mempertimbangkan kemungkinan kalau adanya evolusi ras malaikat untuk menjadi Tuhan, namun hal itu hampir mustahil dapat terjadi karena Tuhan merupakan entitas yang berada di puncak paling atas. Jika pun ada, sangat mungkin developer melakukan nerf besar-besaran pada evolusi kelas tersebut untuk dapat menyamai kelas legendaris tersembunyi lainnya.

Terlepas dari itu, alasan lain Hanji memilih ras lycan adalah karena dia berpikir lycan itu keren, seperti dirinya —dasar narsis—.

Setelah menyelesaikan proses pembuatan karakter, Hanji kemudian dibawa ke proses pembuatan nama. Di dalam game ini, biasanya nama dapat diganti pada kemudian saat setelah memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti level minimum dan sumber daya yang diperlukan.

"Atur nama, Hanji Makoto!" perintahnya. Dia melakukan hal ini dengan harapan Haru dapat mengenalinya tanpa keraguan.

'[Nama: Hanji Makoto
Ras: lycan
Konfirmasi?]'

"Ya!" Seru Hanji.

Tak lama kemudian, Hanji dibawa lagi pada layar loading. Tidak sampai satu menit, dia pun mendapati dirinya menghadapi sebuah peta raksasa. Peta itu menunjukkan titik-titik awal yang bisa dia pilih sebagai permulaan.

Uniknya game ini, setiap ras memiliki titik yang berbeda walaupun jarak antara titiknya tidak terlalu jauh. Misalnya, Hanji yang memilih ras karakternya sebagai lycan hanya bisa memilih lokasi di mana ras NPC beastmen mendirikan komunitas mereka.

Titik yang ditunjukkan lumayan banyak dan tersebar di antara hutan-hutan. Ada juga titik yang berada di dekat kerajaan manusia, lebih tepatnya uni-kerajaan, tempat yang memungkinkan untuk terjadinya kestabilan antara ras-ras yang berbeda.

Tempat itu berhasil menarik perhatian Hanji. Jika dia ingin melakukan quest berburu, variasi dari kelas serta ras yang ada dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam sebuah party. Dan terlebih lagi, peluang bahwa orang-orang yang akan dia jumpai di sana dapat menjadi orang-orang penting pada masing-masing ras mereka suatu saat nanti.

"Tidak ada salahnya membangun koneksi sejak awal, bukan?" gumam Hanji sembari memilih titik tersebut.

Pandangannya seketika menjadi putih sesaat sebelum akhirnya dia dapat kembali melihat.

'[Selamat datang di Uni-kerajaan Tarnow].'

Suara pemberitahuan menyambut kedatangan Hanji di depan gerbang kembar, di salah satu kota yang ada di Tarnow.

"Waw...."

I've Got the Impossible Gacha Reward and Turns Out it Sends Me to Another World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang