Disini lah Jean berada, dirumah sederhana tapi nyaman milik naren, sahabatnya.
"Naren Hoi! Ni anak mana anjir woylah!"-Jean
Disaat itu juga ada adik perempuan naren baru saja keluar dari kamarnya, ia langsung berlari ketika melihat Jean datang.
"KAK JEANNNNNNN!!"-asya
Jean menoleh kebelakang nya lalu jongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan asya adik naren.
"Asya, jangan lari lari ya. Nanti jatuh" ucap Jean sambil mengusap kepala asya
Asya mengangguk kan kepala nya, "oke kak, sya ga bakal lali lali agiiii"
Karena terlalu gemas akan tingkah lucu asya, ia pun mencubit gemas pipi Asya.
"Aduuhhh, atittt"-asya
"Haha, maapin kak Jean yaa"-Jean
Asya hanya mengangguk kecil
"Oh iya, kak Nana nya ada?"-Jean
"Ada! Itu tadi dia main hape di balkon"-asya
"Yaudah, kak Jean nyamperin kak Nana dulu ya sya, kamu kekamar aja. Nanti dimarahin mama mu Loh"-Jean
"Okeeee, asya kekamal dulu yaa"
Setelah adik perempuan dari naren sudah masuk ke kamarnya, Jean pun mulai melangkah kan kaki nya menaiki tangga yang menuju kamar naren.
Sesampainya dikamar naren, tak lupa jean mengetuk pintu tersebut terlebih dahulu.
Tok tok tok..
"Na oy! Dikamar ga Lo?"-jean
Hening, tak ada jawaban..
Jean mulai kehabisan kesabaran, ia pun mulai menggedor gedor pintu kamar naren dengan keras.
"HUOOOOOOOO HUOOOOOOOO! WOY TAIK! LO DIMANA"-Jean
Ceklek..
Pintu kamar akhirnya terbuka dan Jean sedikit bingung dengan kondisi sahabat nya ini. Rambut kusut, dan bau alkohol.
Jean menutup pintu kamar naren terlebih dahulu, bisa berabe kalau sampai orangtua naren tau anaknya bau alkohol.
"Hoy bro? Are you okay?"-Jean
Naren tak menjawab, melainkan menawarkan Jean segelas Alkohol.
"Ga dulu, makasih"-Jean
Naren tidak mempedulikan Jean, ia pun melanjutkan aktivitas minum nya.
"Lo kenapa anjing?! Berenti dah Lo! Bisa berabe kalau sampai nyokap Lo liat, bisa bisa dia nendang Lo dari rumah"-Jean
Lagi lagi naren hanya diam, seolah olah Jean tidak ada disana