Tawa yang biasanya menggelar
Kini tak lagi bisa didengar
Tetesan demi tetesan
Mengiringi kepergianBegitu menyayat
Kau datang hanya berupa jasad
Pergi karna pendidikan
Pulang karna hendak dikuburkanAdzan berkumandang di telinga
Sang kepala keluarga lah pelakunya
Tapi kini berganti posisi
Dulu mengadzani sebab kedatangan
Namun kini karna mengikhlaskanBegitu cepat berlalu
Meninggalkan kenangan yang tlah tercipta
Meninggalkan sejuta kerinduan yang takkan pernah ada habisnya
Meninggalkan semuanya yang masih di duniaKini hanya bisa berharap
Berusaha mengikhlaskan tanpa harus melupakan
Semoga tenang di taman kebahagiaan
Bahagia selalu di keabadianGresik, 02 okt 22
R.I.P All korban semoga tabah bagi yang ditinggalkan
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak Gabut
PoetryKalian mau baca atau tidak terserah aku nggak memaksa karena apa? Karya ku kali ini ku posting tujuannya agar nggak ilang doang kok hihi! Cuma puisi gabut murni hasil karyaku. DILARANG NGECOPY APALAGI NGGAK IZIN. Wallahi gw ga ikhlas sampai kapanp...