Pt. 2 | Tentang Isabella

23 1 0
                                    

Part sebelumnya:
Polisi datang ke markas detektif untuk meminta bantuan menyelesaikan kasus yang janggal ini. Kepala markas pun mengutus satu agen yang sudah berpengalaman dalam memecahkan kasus-kasus yang dia tangani, dia adalah HAGA GALEN MAHARDIKA
.

.

.

.

.

.

Suara pintu ruang autopsi dibuka, dari dalam sana keluar lah beberapa ahli forensik keluar dari sana sambil membawa beberapa lembar kertas laporan. Keluarga Isabella yang sudah tiba sejak semalam terlihat sangat terpuruk terutama ibunya, Isabella adalah anak terakhir perempuan dari 2 bersaudara. Orang tua, serta kakak Isabella, Anggara, duduk menunggu di ruang tunggu sambil menguatkan satu sama lain, mereka mengkhawatirkan keadaan ibunya, karena sejak tiba di kota ini, dia belum pernah makan sama sekali "Mamah ngga lapar? Dari semalam belum makan selama sampai disini loh, mamah juga harus jaga kesehatan" tanya Angga kepada ibunya. "Bagaimana bisa mamah makan dengan tenang, sedangkan putri satu-satunya kesayangan mamah udah pergi ninggalin mamah selamanya, bahkan dia pergi dengan keadaan yang mengenaskan" jawab sang ibu sambil meneteskan air matanya. "Angga benar mah, kamu juga harus jaga kesehatan, Bella juga bakal ga suka kalo liat mamah kayak gini terus" Ayah Bella membenarkan perkataan sang anak, sementara istrinya tidak bergeming lagi "Ga, kamu keluar beli makanan buat kita yah?" Sambungnya "Baik yah" jawab sang anak singkat.

Saat Angga hendak pergi untuk membeli makanan, dokter ahli forensik pun datang "Kalian keluarga dari Isabella?" Tanya dokter itu kepada mereka "Betul dok, saya ayahnya dan mereka ibu dan saudara-saudara dari Isabella" sang ayah menjawab pertanyaan dokter. "Saya harap kalian tanah dalam menghadapi situasi ini, memang berat tapi inilah takdir yang harus dihadapi oleh Isabella" lanjut dokter. Tangis sang ibu pecah mendengar perkataan dokter, mengingat Isabella adalah anak terakhir yang notabenenya sangat dekat dengan orang tuanya, Anggara kemudian bertanya kepada dokter "Bagaimana hasil autopsinya dok?" Dokter kemudian mengambil hasil laporan yang dipegang oleh asistennya "Polisi menemukan dia dalam keadaan tanpa busana di dalam kamarnya, kemudian ada sebuah pisau yang tertancap di dada sebelah kirinya yang langsung mengenai jantungnya" jawab dokter "Awalnya, kami mengira dia telah dilecehkan, tapi kami tidak menemukan bekas pelecehan seksual di tubuhnya" lanjutnya. "Lalu apa kesimpulannya? Kalau tidak ada bekas pelecehan, lalu apa?" Angga lanjut bertanya "Dugaan sementara kami, kemungkinan saat ingin dilecehkan, Isabella melawan yang menyebabkan dia langsung ditusuk oleh pelaku. Tapi pelakunya panik lalu dia pergi melarikan diri, sebelum lari dia membakar apartemennya dulu untuk menghilangkan jejak" jawab dokter. Keluarga itu pun terdiam, mereka berusaha memikirkan siapa orang yang tega memperlakukan satu-satunya anak bungsu perempuan mereka seperti itu. "Kami akan segera melakukan pengurusan untuk memulangkan jenazahnya, saya pamit dulu" Lanjut dokter kemudian berlalu pergi.

Keluarga itu pun pergi untuk melihat jenazah Isabella yang sudah dipindahkan ke kamar mayat, rencananya mereka akan membawanya pulang kembali ke tempat asalnya. Tangis mereka kembali pecah tatkala kain penutup kepala Isabella dibuka, mereka benar-benar tidak menyangka bahwa sosok putri bungsu, dan adik perempuan mereka sudah pergi dan tidak akan pernah kembali. "Bela....siapa orang yang tega melakukan hal ini sama kamu nak, mamah yakin kalau kamu itu anak baik, kamu tidak mungkin menjahati orang lain" ucap ibunya sambil terisak "Bahkan kamu datang kesini dengan niat yang mulia, bagaimana mungkin ada orang yang sangat kejam bisa melakukan ini kepada kamu? Hiks" lanjutnya. "Bella....mulai sekarang, gaakan ada lagi yang pulang kasi kejutan buat kita kalo kamu lagi liburan, papah bakal kangen banget sama hal itu" tukas sang ayah pada Bella, sementara kakaknya hanya bisa meratapi tubuh adiknya yang terbujur kaku dihadapan mereka, tidak ada lagi yang akan mengganggunha di rumah, keadaan akan jadi sangat berbeda mulai sekarang.

Detektif HagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang