Matahari mengalihkan pandangannya ke bumi. Pria itu mendekat lalu menyentuh rambut panjang itu.
"Klan Bumi huh? Apa yang kau beri pada Neptunus itu sehingga berani membelamu? Kau bahkan terlihat tak menarik." Ujar Matahari lalu menarik tangannya yang sedari tadi mengenggam helaian rambut Atma.
"Yaaa kalian berdua cocok. Sama sama pecundang." Ujar Klan Matahari itu mengejek.
Atma membenci situasi ini. Ia rasanya ingin kabur dan tak mau bersekolah lagi. Atma sangat ingin berteriak frustasi saat itu juga.
"Jaga mulutmu, Strey." Seseorang dari arah belakang berbicara membuat para gerombolan itu menoleh. Seorang pria tinggi besar dengan buku dan kacamata menatap malas kearah mereka semua.
"Kau bukan raja di tempat ini. Jangan seenaknya." Ujarnya lagi. Rambut abu metalic itu, tak mungkin.
"Oh.. Zackien Reon Uranus? Hal apa yang membuatmu tertarik bergabung dengan para sampah ini?." Tanya sang Matahari.
Zack menutup bukunya dengan satu tangan lalu mendekati Strey. Kedua tangan Zack lalu merapihkan Jas Merah Strey dan menepuk kedua pundaknya saat terasa pakaian Strey sudah rapi.
"Atur dulu pakaianmu, baru orang lain." Ujar Zack lalu pergi dari sana.
Atma yang melihat itu seketika terdiam. Mata hijau terangnya mengikuti arah kemana Zack pergi. Pria itu kembali lagi ke tempat duduknya lalu membuka buku yang tadi ia baca.
"Keren.." Gumamnya dalam hati.
Strey berdecak sebal lalu pergi dari sana. Para komplotannya pun mengikuti kemana arah sang bos pergi.
"Menyebalkan." Ujar Kafel lalu menaikan kedua kakinya ke meja. Atma hanya menghela nafas lalu menumpu lagi dagunya sembari menatap punggung lebar si uranus. Siapa tadi namanya? Ah iya, Zack..
"Apakah semua Klan Uranus memang sekeren itu?." Atma tiba tiba berbicara asal karena terlalu mengagumi Zack yang padahal hanya sekali mampir. Oh ayolah! Itu bahkan tidak lebih dari 2 menit Zack beraksi. Kafel menoleh heran menatap teman barunya yang terlihat kasmaran.
"Ya, Uranus rata rata begitu. Tapi biasanya uranus tak ingin ikut campur masalah orang lain. Mereka biasanya menjadi tembok. Sama sekali diam dan tak berinteraksi."
Atma menegakkan badannya saat Kafel menyelesaikan ucapannya. Mata hijau itu amat berbinar dengan mulutnya sedikit terbuka.
"Haaa? Benarkah? Apa mungkin dia menyukaiku juga? Ya benar! Itulah alasan mengapa tadi dia membela kita!!." Mata Atma benar benar berbinar dengan kedua tangannya mengepal di depan dada menatap langit langit kelas begitu sumringah.
Kafel yang sedang mengeluarkan buku dari tasnya pun lantas memukul kepala Atma dengan buku yang ia pegang.
"Turunkan kepercayaan dirimu. Keluarkan bukumu, Gurunya sudah datang." Ujar Kafel yang malah sibuk mencari pulpen di tempat pensil milik Atma yang sedari tadi sudah Atma keluarkan.
Atma hanya memutar bola mata malas lalu mengeluarkan bukunya namun tetap tersenyum membayangkan wajah Zack tadi. Dia tak pernah menyukai pria sampai seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OurNiverse
FantasyDi sebuah dunia bernama Universe, di negara bernama Milky Way, terdapat beberapa Klan. sebuah nama keluarga para petinggi. siapa yang paling kuat dan punya kekuatan paling hebat, dia yang menjadi pemimpin. Di Negara Milky Way terdapat beberapa Klan...