Deisy : Mas, aku akan menginap di tempat Lilis. Tidak usah khawatir, aku hanya butuh waktu untuk tenang.Pesan yang dikirim Deisy saat waktu menunjukkan pukul 10 malam. Ia masih duduk di kursi taman dengan pikiran melayang-layang. Ini benar-benar gila. Ini sangat tidak masuk akal. Kepalanya sangat sakit akibat menangis terlalu lama. Kini sudah hampir pukul 12, ia masih tetap disana.
Rasanya seperti mau mati. Jika yang menyakiti bukan orang yang berharga, maka tidak masalah bagi Deisy. Tapi kenapa harus Leo? Pria yang membuatnya jatuh cinta bertahun-tahun. Bahkan sampai sekarang, ia masih mencintai pria itu. Apakah sulit untuk setia? Sampai hati ia menyakiti Deisy dengan berselingkuh.
Deisy sudah menahan segala kesakitan dengan tinggal bersama mertua. Dia juga menahan amarah saat ibu mertua dan adik iparnya mengatakan dia mandul. Dia benar-benar menahan diri agar tidak menimbulkan pertikaian. Ia berusaha keras menjadi menantu yang patuh. Bahkan ia menjatuhkan harga dirinya. Tapi kenapa? Kenapa?
"Mas Leo masih mencintaiku. Iya. Dia melakukan itu hanya demi mendapatkan anak. Aku harus melakukan sesuatu biar hamil. Kalau aku hamil, aku pasti akan dicintai lagi."
Begitulah Deisy bergumul dengan pikirannya sendiri. Sampai ia kaget oleh seorang wanita berbaju seksi yang duduk disampingnya. Ia hendak merokok sambil mencari mancis di tasnya.
Bisa diketahui kalau wanita itu PSK. Dia sedang istirahat sambil menunggu pelanggan. Wanita dengan rok pendek dan baju yang memamerkan belahan dada. Wanita itu menghembuskan asap rokok itu ke wajah Deisy. Bikin Deisy terbatuk beberapa saat.
"Kamu ngapain disini? Kau bukan salah satu PSK khan?"
"Hah? Tentu saja tidak."
"Iya, aku tahu. Penampilanmu sama sekali tak menggairahkan."balasnya sambil menghisap rokok itu lagi. "Apa hidupmu begitu sedih sampai harus nangkring disini?"
"Aku akan pergi."
"Tidak perlu. Ceritakan kenapa kamu menangis. Aku sangat bosan. Pria-pria itu hanya menginginkan perempuan muda. Wanita sepertiku kalah dibanding mereka. Sial sekali!"kata wanita itu.
Ini kali pertama Deisy bicara dengan wanita malam. Sejujurnya, ia cukup kaget. Tapi tidak lebih kaget ketimbang memergoki suaminya selingkuh. Putus asa membuatnya bercerita pada wanita itu. Cerita yang mungkin terdengar seperti serial televisi. Tapi jelas, itu nyata adanya.
"Aku benar-benar gila. Aku harus apa sekarang?"ucapnya sambil menangis. Begitu kasihan sampai membuat wanita itu membuang rokoknya.
"Setelah tahu dia selingkuh, kau masih mencintainya?"
"Dengar! Aku yakin kalau suamiku selingkuh bukan karena dia tidak mencintaiku. Aku yakin ini karena dia merindukan seorang anak."
"Cih, dari mana kau tahu? Kau saja tidak bertanya langsung padanya."balasnya.
"Tidak! Tidak mungkin dia tidak mencintaiku. Aku harus hamil. Kalau aku hamil, semua masalah akan beres. Dia tidak akan selingkuh lagi!"teriak Deisy menyakinkan dirinya. Dia sangat panik sampai memukul dirinya sendiri.
"Hentikan! Kau mau mati?"
"Biar aku mati. Aku lebih baik mati."
"Bodoh! Kalau kamu mati, wanita itu pasti akan jadi istrinya. Kamu mau itu terjadi?"bentak wanita itu. Mendengarnya, Deisy jadi berhenti memukul dirinya sendiri. Ia duduk lagi dengan terkulai lemas.
"Pulanglah. Kalau kamu mau hamil, aku punya ide. Datang saja kesini kapanpun kamu mau. Aku selalu disini setiap hari saat hampir tengah malam. Aku pergi dulu."ucap wanita itu pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruji Pernikahan
RomansaKeluarga suaminya mendesak agar dirinya segera hamil. Ia bertahan selama hampir 4 tahun pernikahan. Ia juga resign sebab ibu mertua berpikir kalau pekerjaan bisa mempengaruhi hormonnya. Saat semua hal sudah ia lakukan, ia terkejut mengetahui Leo, ya...