Mungkinkah langit punya dua matahari? Jawabannya tidak mungkin. Tapi ketidakmungkinan itu kini terjadi. Wanita bernama Rindi itu menjadi bagian dari keluarga Prasesa. Meski cuma sebagai wanita simpanan, ia terlihat sangat bahagia. Mungkin karena lepas dari kemiskinan dan kemalangan. Atau karena berhasil masuk ke rumah ini? Hanya dia dan Tuhan yang tahu.Hari itu, Deisy dan Rindi berkenalan secara langsung. Masih dengan wajah penuh penyesalan, Leo begitu memohon kepada Deisy. Memohon agar bisa menerima semua ini.
Rindi diberikan kamar yang berada di lantai 1. Tentu saja, dia tidak sekamar dengan Leo. Tapi Leo selalu mengambil kesempatan untuk bertemu dengannya. Secara sembunyi-sembunyi, Leo menunjukkan kedekatannya kepada wanita itu. Membuat Deisy makin memanas.
Ia masih memendam semua itu, sampai suatu hari, Rindi menunjukkan kelasnya. Saat wanita itu sedang berkutat di Kebun Strawberry. Dan kebetulan, Deisy hendak mengambil buahnya untuk dibuat selai oleh Mbak Gina.
"Saya masih gak habis pikir. Kamu mau menerima saya jadi istri simpanan. Katanya kamu wanita berkelas dan independen. Kok mau sih?"celetuk Rindi.
"Ah, jadi kamu berharap dijadikan istri sah? Hahahaha, jangan terlalu bermimpi."
"Tidak ada yang melarang untuk bermimpi. Lagian, Mas Leo tidak mencintaimu lagi. Aku yakin."
"Hahahaha. Yakin? Haruskah kau belajar dari masa lalu. Rasa yakin menikah dengannya sudah pupus. Sekarang kau berlagak yakin pada hal lain?"balas Deisy sambil tertawa. "Aku jamin, dia masih mencintaiku."lanjut Deisy percaya diri.
Dan kata-kata itu berhasil bikin Rindi diam seribu bahasa. Deisy mengambil beberapa buah lagi lalu pergi. Meninggalkannya dengan wajah kaku. Tentu saja rasanya senang.
Sebab perlakuan Deisy hari itu, Leo meminta izin untuk tidur bersama Rindi. Kali pertama Leo mengatakan hal tidak masuk akal itu.
"Mas, aku gak mau kamu tidur sama dia! Titik."
"Ini demi anakku, Dei. Kamu tahu kan, Rindi juga lagi mengandung."
"Aku juga. Aku juga lagi mengandung anak kamu!"teriak Deisy histeris. Dia yakin banget, diluar sana, Rindi sedang menertawakannya. Mensyukuri petaka ini dengan segenap hatinya.
"Sayang!"bujuk Leo dengan suara lembut. "Kita kan udah bareng-bareng selama ini. Cuma malam ini aja kok. Aku takut kondisi Rindi drop. Dia cuma pengen ditemenin. Itu aja."
Pria itu membujuknya tanpa rasa bersalah. Membuat Deisy merasakan sesak di dadanya. Sakit sekali sampai ia kesulitan untuk bernafas.
"Baiklah."balasnya setelah beberapa saat.
"Makasih, sayang. Aku janji, hanya malam ini."balasnya sambil memberikan kecupan di pipinya Deisy. Tak lupa, ia menambahkan pelukan. Lalu ia pergi begitu saja. Baginya, punya dua matahari seperti sebuah prestasi. Padahal, itu adalah sebuah aib. Dan itu sebuah pengkhianatan.
Sepeninggal Leo, Deisy menghabiskan waktu di kamar mandi. Menangis disusul suara air yang mengalir. Hatinya benar-benar sakit. Sulit baginya menerima semua ini. Dia melihat perutnya yang semakin besar. Ya, anak itu satu-satunya harapan. Deisy tidak boleh lemah. Dia punya tanggung jawab sekarang. Meski dunia meninggalkannya, anak ini pasti akan selalu bersamanya.
Dia mengusap wajahnya dengan handuk. Air matanya sudah habis sebab berjam-jam menangis. Ia melihat di meja sudah ada teh hangat. Tentu saja Mbak Gina yang membuatnya. Perempuan itu pasti sangat mengkhawatirkannya. Dia menghabiskan teh itu dan segera merebahkan diri di kasur. Melihat foto pernikahan yang mengarah padanya. Sangat memilukan. Tawanya yang dulu seperti sebuah khayalan. Sesuatu yang tidak nyata. Jika tahu akan begini, tak rela dia melepas bahagianya di hari itu. Tiga tahun bahagia tak sebanding dengan pengkhianatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruji Pernikahan
RomanceKeluarga suaminya mendesak agar dirinya segera hamil. Ia bertahan selama hampir 4 tahun pernikahan. Ia juga resign sebab ibu mertua berpikir kalau pekerjaan bisa mempengaruhi hormonnya. Saat semua hal sudah ia lakukan, ia terkejut mengetahui Leo, ya...